Kamis, 10 Januari 2019 11:57

Penyelamatan Dramatis, Saat Penculik Dorong Korban ke Lubang, Polisi Menyerbu

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi
Ilustrasi

Darren Saltmarsh (43), bertemu dengan korban di situs kencan internet, dengan nama akun 'wantasianlove. 

RAKYATKU.COM, MELBOURNE - Darren Saltmarsh (43), bertemu dengan korban di situs kencan internet, dengan nama akun 'wantasianlove. 

Meski sudah menikah dengan seorang wanita Filipina, Saltmarsh tidak puas. Dia mencari lagi wanita yang bisa jadi pendampingnya.

Di situs itu, Saltmarsh melamar korban. Namun korban menolak. Saltmarsh pun mengatur untuk bertemu dengan korban.

Saat bertemu dengan korban, Saltmarsh tiba-tiba mengeluarkan pisau, lalu menodongkan ke leher korban lalu menyekapnya. Dia lalu menghubungi keluarga korban dan meminta USD20.000.

Selama tiga hari, siswa internasional itu ditahan di rumah ayah Saltmarsh, di pinggiran kota Melbourne. Sementara Saltmarsh terus menelepon keluarga dan teman-teman korban untuk meminta uang. 

"Untuk sesaat aku berpikir, 'Mungkin aku akan mati hari ini dan dia akan mengambil semua uang dari keluargaku'," ujar korban di The Herald Sun. 

Ketakutan korban itu bukannya tanpa alasan, ketika keluarganya gagal menyiapkan uang tebusan. Saltmarsh menggali lubang di halaman rumah dan membaringkan korban untuk mencocokkan ukuran. 

Tetapi tanpa diketahui, para detektif telah menyelidiki Saltmarsh, telah mencium rencananya. Detektif menyaksikan situasi itu, dan mencatat setiap gerakannya. 

Pada hari ketiga, korban diikat, kemudian disuruh berjalan dengan wajahnya ditutup. Sebelum didorong di kuburan dangkal oleh penculiknya.     

Polisi bersenjata yang sudah siaga bergegas menyelamatkan korban, dan menangkap Saltmarsh yang bingung dengan sekop masih di tangannya. 

Selama persidangan, Saltmarsh mencoba mengarang cerita, bahwa korbannya berkomplot dengannya sebagai kaki tangan. Sebuah klaim yang oleh Hakim Betty King dianggap 'menggelikan'. 

"Hanya ketidakmampuanmu sendiri ... yang memungkinkan polisi menemukanmu dan mencegah kejahatan ini, sampai pada kesimpulan yang mengerikan," katanya. 

Saltmarsh akhirnya dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara, sebuah istilah yang meningkat menjadi 12 tahun, dengan minimum sembilan tahun naik banding.