RAKYATKU. COM, MAKASSAR - Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, dan Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, akan dilaporkan relawan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, PAS08 ke Bawaslu Sulsel, Kamis (10/1/2019).
Ketua tim koalisi Prabowo-Subianto di Sulsel, Idris Manggabarani, tidak bisa menghalangi rencana relawan tersebut. Sebab, memang menurut Idris, para relawan merasa Bawaslu tidak berlaku adil terhadap seluruh kepala daerah.
"Relawan ini mau keadilan, minta perimbangan saja. Kami tidak bisa larang. Karena kata mereka ada beberapa kepala daerah pakai baju (Jokowi-Ma'ruf), angkat tangan. Masa Anies saja yang dipanggil," kata Idris, Rabu malam (9/1/2019).
Diungkapkan Idris, Ketua PAS08, Ryan Latief pernah meneleponnya untuk membicarakan rencana tersebut. Idris hanya menyilakan.
"Bahwa kalau memang mau melapor, saya tidak mengatakan jangan. Karena biar bagaimana idolanya (Prabowo). Mereka mau berbuat apa saja demi idolanya," tambah Ketua DPD Gerindra Sulsel ini.
Di luar dari rencana PAS08 yang ingin melaporkan NA dan Danny, Idris juga berharap agar pengawas Pemilu betul-betul bersikap adil. Ia mendesak Bawaslu untuk ikut memanggil kepala daerah yang ikut melakukan kampanye terselubung.
"Jangan itu dibiarkan. Contohnya juga (kepala daerah) di Riau. Yang di sini lebih ini lagi, Pak Gub dan Pak Danny pakai baju Jokowi," pungkasnya.
Sebelumnya, Panglima PAS08 Sulsel, Ryan Latief mengatakan, selain Danny, pihaknya juga akan melaporkan Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah ke Bawaslu.
Sebab, kata Ryan, dalam acara itu Nurdin dan Danny ikut mengacungkan jari simbol 1, yang diidentikkan dengan pasangan Jokowi-Ma'ruf.
"Pelanggarannya itu ikut terlibat dan angkat jari. Sama seperti Anies Baswedan," kata Ryan kepada Rakyatku.com, Rabu (9/1/2019).
Bukan hanya Nurdin Abdullah dan Danny, PAS08 juga akan melaporkan sejumlah kepala daerah lainnya yang hadir dalam acara Jokowi-Ma'ruf itu.
"Walaupun dia sebagai kepala daerah, apa bedanya dengan Anies. Kalau mau hadiri acara pasangan capres, harus ada izin cuti," tambahnya.