Rabu, 09 Januari 2019 09:45

Terungkap! Ini Kebohongan Mantan Ketua Kampanye Trump Pada FBI

Suriawati
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Paul Manafort
Paul Manafort

Rincian dugaan kebohongan mantan ketua kampanye Donald Trump, Paul Manafort kepada penyelidik FBI telah diungkapkan.

RAKYATKU.COM - Rincian dugaan kebohongan mantan ketua kampanye Donald Trump, Paul Manafort kepada penyelidik FBI telah diungkapkan.

Tim Penasihat Khusus Robert Mueller menuduhnya berbohong tentang interaksinya dengan Konstantin Kilimnik, yang diduga sebagai agen Rusia.

Dia diduga tidak jujur bahwa ia berbagi data polling 2016 dengan Kilimnik, serta bertemu dengannya di Madrid dan membahas politik Ukraina ketika ia mengelola kampanye Trump.

Manafort mengelola kampanye Trump selama lima bulan pada 2016, saat Trump memperoleh nominasi partainya.

Semua kebohongan itu terungkap dalam pengajuan pengadilan baru oleh pengacara Manafort, di mana dia menegaskan bahwa kliennya pernah bermaksud untuk menyesatkan siapa pun.

Lebih lanjut, pengacara Manafort berpendapat bahwa dia memberikan informasi yang benar sejauh yang dia bisa, ketika diselidiki oleh FBI dalam kasus campur tangan Rusia dalam pemilihan AS.

"Dia mengakui kemungkinan telah membahas rencana perdamaian Ukraina dengan Kilimnik lebih dari satu kali."

"Manafort juga mengakui telah bertemu dengan Kilimnik setelah diberi tahu bahwa keduanya berada di Madrid pada hari yang sama."

"Tidak mengherankan sama sekali bahwa Manafort tidak dapat mengingat detail spesifik," tulis pengacara Manafort.

"Hal yang sama berlaku sehubungan dengan tuduhan Pemerintah bahwa Manafort berbohong tentang berbagi data pemungutan suara dengan Kilimnik terkait dengan kampanye presiden 2016."

Sekadar diketahui, Manafort sebelumnya telah mengatakan pada FBI bahwa "dia tidak yakin jika dia memiliki komunikasi langsung atau tidak langsung dengan pejabat mana pun ketika mereka bertugas di pemerintahan."

Pada bulan Agustus, pria berusia 69 tahun itu dihukum karena penipuan keuangan yang berkaitan dengan pekerjaannya sebagai konsultan politik di Ukraina, yang mendahului perannya terkait kampanye kepresidenan Donald Trump.

Dia kemudian menerima kesepakatan pembelaan atas dakwaannya yang lain sebagai imbalan karena bekerja sama dengan penyelidikan Mueller.

Namun pada bulan November, Tim Mueller menuduhnya melanggar kesepakatan itu dengan berbohong kepada penyelidik.

Tapi, pengacaranya mengingatkan pengadilan bahwa Manafort telah kooperatif dan tidak punya motif untuk berbohong, setelah menawarkan perangkat elektronik dan komunikasinya kepada pemerintah, secara sukarela.

Mantan pembantu Trump itu mengharapkan keringanan hukuman pada 5 Maret, berdasarkan kesepakatan pembelaan.

Jika ia terbukti telah sengaja berbohong kepada FBI, pemerintah dapat meminta hukuman yang lebih berat - termasuk hukuman seumur hidup di penjara.