Senin, 07 Januari 2019 14:27

Pembuat Hoaks 7 Kontainer Surat Suara Tercoblos Teridentifikasi

Mulyadi Abdillah
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi
Ilustrasi

Polisi telah mengantongi identitas kreator hoaks surat suara tercoblos dan sedang dilakukan pendalaman.

RAKYATKU.COM - Polisi kembali mengamankan satu orang penyebar hoaks tujuh kontainer surat suara tercoblos. Dengan demikian, sudah ada tiga orang yang diamankan.

"Diamankan satu orang lagi di Brebes, Jateng, yang ikut menyebarkan konten berita hoaks tersangka berinisial J. Saat ini ditangani oleh tim gabungan Polres Brebes dan Polda Jateng," ujar Karopenmas Mabes Polri Dedi Prasetio dikutip dari CNN Indonesia, (7/1/2019).

Menurut Dedi, peran J dalam kasus ini menerima dan langsung menyebarkan berita hoaks surat suara melalui aplikasi WhatsApp dan akun Facebook miliknya.

Namun, Dedi mengatakan setelah penangkapan, pelaku tidak ditahan karena polisi masih mengembangkan kasus tersebut.

Dua tersangka sebelumnya yakni HY dan LS, diringkus pihak kepolisian Jumat (4/1).

HY dan LS diduga berperan aktif dalam penyebaran berita palsu melalui aplikasi WhatsApp dan media sosial lain.

Polisi masih mengejar aktor utama hoaks surat suara yakni pembuat berita bohong terkait tujuh kontainer surat suara, di aplikasi WhatsApp maupun media sosial.

Kata Dedi, polisi telah mengantongi identitas kreator tersebut dan sedang dilakukan pendalaman.

"Untuk kreator dan buzzer sudah diidentifikasi, dan dilakukan profiling. Kenapa tidak segera ditangkap karena Polri tidak mau berspekulasi, masih harus mengkuatkan kembali alat bukti yang memang dibutuhkan nanti dalam proses sidik sampai dengan pelimpahan berkas di JPU," katanya.

Kasus hoaks 7 kontainer yang berisi surat suara tercoblos dari China di Tanjung Priok, Jakarta Utara mencuat pada Rabu (2/1) dan tersebar melalui aplikasi WhatsApp dan media sosial dalam bentuk rekaman suara.

Ketua Komisi Pemilihan Umum Arief Budiman langsung melakukan pengecekan ke kantor Direktorat Jenderal Bea dan Cukai KPU Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Priok, Jakarta Utara. Setelah melakukan pengecekan, Arief memastikan kabar tersebut hoaks.