Jumat, 04 Januari 2019 13:35

Prof Yusran Mengaku Belum Lihat SK 'Tim Kecil' Pemprov Sulsel

Mulyadi Abdillah
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Nurdin Abdullah
Nurdin Abdullah

Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah kembali membentuk tim khusus, pengganti TP2D.

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah kembali membentuk tim khusus, pengganti Tim Percepatan Pembangunan Daerah (TP2D) yang masa tugasnya sudah selesai akhir Desember 2018.

Komposisi di tim khusus itu lebih ramping. Tidak sebanyak TP2D yang anggotanya 40 orang lebih.

Kabarnya, ketua 'tim kecil' itu dipercayakan kembali kepada Prof Yusran Jusuf. Prof Yusran sendiri sebelumnya merupakan ketua TP2D Pemprov Sulsel.

SK tim khusus itu, diakui Nurdin Abdullah sudah rampung. Bahkan sudah ditandatangani.

Prof Yusran yang dimintai konfirmasi, belum mau berbicara lebih banyak. Ia mengaku menyerahkan sepenuhnya kepada gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah.

Termasuk saat ditanya soal SK itu, Prof Yusran mengaku belum lihat. "Saya belum lihat itu (SK)," kata Prof Yusran yang mendampingi Nurdin Abdullah di kantornya, Jumat (4/1/2019).

Saat dimintai konfirmasi lebih dalam terkait pernyataannya itu, Prof Yusran menganulir pernyataannya.

"Hahaha... Kalau begitu saya ganti. Tidak tahu," tambah guru besar Universitas Hasanuddin ini.

Prof Yusran juga mengatakan tidak tahu sama sekali, soal berapa eks anggota TP2D yang kembali dimasukkan di tim khusus tersebut.

"Bagaimana caranya saya tahu, daftar namanya saja saya tidak lihat," pungkasnya.

Sebelumnya, Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah mengaku sudah menandatangani Surat Keputusan (SK) tim kecil, pengganti Tim Percepatan Pembangunan Daerah (TP2D) Pemprov Sulsel yang sudah berakhir masa tugasnya.

"(SK sudah diteken) sudah itu. Sudah," kata Nurdin Abdullah saat ditemui di rumah jabatan gubernur Sulsel, Jalan Jenderal Sudirman, Kamis kemarin (3/1/2019).

Diakui Nurdin, beberapa anggota yang masuk dalam TP2D sebelumnya, juga kembali dimasukkan dalam tim kecil itu. Hanya saja, Nurdin belum mau menyampaikan beberapa nama diantaranya.

"Saya tidak ingat. Ada beberapa, tapi sedikit. Yang prof-prof, doktor. Ada praktisi, akademisi," tambah Nurdin Abdullah.