SYL Way; Ketika Pagi Buta Kubisikkan Pada "Awan" agar Jaga Sahabatku
Pagi buta. Sekira pukul 05.00, waktu Indonesia Barat. Kami bergegas.
Di atas Hercules. Pesawat milik Tentara Nasional Indonesia (TNI). Tentara kebanggaan kita semua. Kubisikkan pada "awan putih" di luar sana. Jaga semua sahabatku. Semua saudaraku. Orang-orang yang saya sayangi.
Kusampaikan pula. Bukakanlah sinar energi kehidupan. Energi yang makin baik untuk mereka. Tolong, jangan biarkan mendung terlalu lama. Tapi, tumpahkan airMu yang tidak menjadi bencana.
"Matahari, awan, dan angin". Kumohon kebaikanMu.
Pagi buta, memang sebagai penanda. Bahwa tugas negara tak kenal waktu. Pun penanggalan. Libur pun jika negara dan rakyat memanggil, engkau harus hadir.
Setelah tiba di bandara. Perjalanan masih berlanjut. Tempat yang dituju, masih butuh alat transpor lain.
Dengan menggunakan helikopter, kami menuju lokasi. Tempat yang dituju.
Itulah gambaran tugas Kementerian Pertanian. Sekaligus gambaran kompleksitas fungsi untuk kepentingan seluruh rakyat Indonesia.
Tugas yang meliputi luas jangkauan. Implikasi masalah, dan seterusnya. Tapi, saya haqqul yaqin, tugas ini adalah amanah yang memang harus dipikul dengan ikhlas. Dan, tentu, berniat sebagai ibadah, aamiin...
Pun saya percaya. Bahwa tugas yang "menembus langit" ini, begitu sangat mendasar. Mengapa? Karena, berkaitan pada kelangsungan hidup manusia.
Itu terkait persoalan pangan. Soal makanan. Farmasinya juga. Kosmetiknya, malah. Ya, itu tadi, semua dari hasil pertanian.
Bahwa belum sempurna, jawabannya iya. Pastilah! Kerja-kerja kita sebagai manusia biasa, jelas ada yang kurang. Tak sempurna. Bahkan, di sana sini, berbagai kepentingan tak bisa diakomodir.
Namun, dengan kerja keras dibarengi kerja tulus, insya Allah...Tuhan Maha Mengetahui. Doa tulus pun kupinta. Kepada temanku. Saudara-saudaraku. Orang-orang yang aku sayangi. Yuk, kita selalu saling mendoakan. Semoga semua yang kita lakukan, diridhai Sang Maha Kuasa...Aamiin
(SYL Way, 6 April 2021. Di atas helikopter dari Palangkaraya ke Kapuas bersama Pak Luhut).