SYL Way; Ingat! Jabatan Itu Konsekuensinya Berat; Surga atau Neraka...
KEKUASAAN dan jabatanmu, itu adalah sumber menghadirkan karakteristik. Juga, konsepsi. Yang, tujuannya menorehkan kebaikan.
Kekuasaan dan jabatanmu, juga bukan sekadar simbol. Terkhusus, simbol struktural dan kelembagaan.
Tetapi, semua itu, untuk berbuat kebaikan. Membantu banyak orang. Dan, berbuat secara sabar dan ikhlas.
Bukan sebaliknya. Ya,--sekali lagi,--bukan alat untuk berbuat sewenang-wenang. Lalu, menjerumuskan pada kenistaan dan keterhinaan.
Dan, itu, bisa terwujud jika kamu berperan baik di jalan yang benar. Lalu, melahirkan karya. Juga, prestasi. Tentu, dalam melaksanakan tugas dan amanahmu.
Jabatan dan kekuasaanmu, tidak lebih dari amanah. Jangka waktunya, juga sementara. Ibarat daki, bisa hilang kapan saja.
Jika kau mempunyai kekuasaan dan jabatan, anggaplah Tuhanmu lagi berbaik hati. Ya, dengan memberikanmu amanah itu.
Namun, jangan lupa dan, ini pasti! Suatu ketika, kamu akan dimintai pertanggungjawaban atas amanah itu.
Konsekuensinya juga, sangat berat. Surga dan neraka adalah taruhannya.
Kalau begitu, jabatanmu harus menjadi berkah. Terutama, dalam menyelesaikan masalah kompleks dan strategis bagi kehidupan. Terutama, dalam kehidupan bermasyarakat. Berbangsa. Dan, bernegara.
Kekuasaan dan jabatan yang alamiah, pasti memberikan berkah. Juga, bernilai amalan. Pintu-pintu langit pun akan terbuka. Bahkan, menepis petaka.
Tuhanmu, tentu akan mengaturnya. Kepatuhanmu atas kebaikan dan kebenaran, akan berbuah pada masa depanmu. Juga, akhiratmu.
Jadi, selamat berkarya. Lalu, raihlah prestasi!
Salamaki
(SYL Way, Oktober)