SYL Way; Haiii Bosss…Kurangi Berpikir Kepentingan, Dahulukan Rakyat!!!
KERJA itu, memang harus total. Juga, ikhlas. Sehingga, hasilnya bisa bermanfaat bagi banyak orang. Paling tidak,--yang utama sebagai hamba—adalah menjadi ibadah kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Hanya saja, memang, sebagai makhluk yang serba kekurangan, terkadang kita perlu diskusi. Saling mengingatkan. Memberi masukan satu dengan yang lain.
Sehingga, harapan yang kita inginkan untuk kepentingan rakyat, bangsa, dan negara, bisa diwujudkan.
Tidak banyak yang saya mau sampaikan. Tetapi, sepertinya, semua telah dilakukan. Sudah, menggunakan segala cara dan kemampuan yang kami miliki...!!! Mulai menggunakan cara-cara yang tradisional. Modern. Malahan, dengan cara supermodern boss...
Juga, sudah pakai hati. Otak dengan melibatkan semua kalangan. Bahkan, otot pun tanpa mengenal kata lelah. Berdarah-darah juga, bos…
Tapi, boss…Sungguh, kau tak paham! Bahwa mulai dari suasana sejuk. Panasnya terik matahari. Sampai hujan dan badai ....he he …Kami pun telah hadapi...
Selain, tentu, dari orang yang menyangjung sampai mereka yang memaki dan membulli. Semua itu, telah membuat kami tambah tegar. Makin kuat. Dan, kamus kami, memang tak mengenal kata menyerah!
Haii bossku… Kurangilah berpikir politik dan kepentingan..Dahulukan kepentingan rakyat, bangsa, dan negara. Biar menjadi amalan dan ibadahmu di hari kemudian.
Juga, izinkanlah kami mengetuk kata hati kalian yang paling dalam. Bolehkah aku dan teman-temanku yang sudah berdarah-darah, berproses menghadirkan tatanan bangsa ini melalului ketahanan padi bersama petani… ..Demi petani kita! Bangsa kita yang kaya raya ini..Kami bermohon padamu....
Di sisi lain, hehehe…Tolonglah, cermati data. Lihatlah fakta yang sesungguhnya. Terpenting, belajarlah membaca realitas secara logika. Atau, sekalian, panggil ahli statistik...
Biar mereka memberimu imput soal metodologi. Theori dan atau hal-hal yang bisa meyakinkan realitas yang muncul terkait dengan ketahanan padi dan petani. Janganlah bermain-main dengan data dan fakta. Sajikan kondisi riil. Sehingga, kita bisa menentukan kebijakan bersama demi kepentingan petani kita, dan juga reputasi bangsa dan tanah air. Tak bijak, mungkin, jika hanya kepentingan sesaat lalu mengorbankan banyak rakyat yang tidak berdosa…
Tapi ...bossku…Sudahlah…Terserahlah…Bagiku saat ini, MAU JADI ORANG, tetap sejuk di tempat panas. MAU JADI ORANG, juga yang tetap manis di tempat yang pahit.
AYO TETAP TENANG...WALAUPUN ADA BADAI..JNGAT KEBENARAN JALANMU..ADA TANGAN TUHAN BERSAMA MU!!!
{SYL Way, 2022, Jakarta to Makassar jenguk Bunda}