SYL Way; Biarkan Mereka Bangga Atas Jejak Tapakmu...

Kata syukur, paling tepat. Ya, kalau aku bisa besyukur, tak akan kusia-siakan nikmat Tuhanku.

Terutama, dalam melaksanakan amanah. Wujud atas tugas dan tanggung jawab. Baik itu kepada pemberi amanah. Terkhusus, pada rakyat dan Tanah Airku.

Tidak mudah, memang. Kerikil tajam sering menjadi sandungan. Prosesnya untuk menggapai tujuan, pun terkadang hanya dilihat pada akhirnya saja. Padahal, perjuangan dalam proses itu, tidaklah mudah.

Namun, saya selalu berpesan kepada jajaran di Kementan untuk tak patah arang. Justru, kerikil tajam harus menjadi pemicu. Bahkan, vitamin untuk lebih berkarya lagi.

Ayo....Mumpung masih ada waktu, jangan sia- siakan kesempatan. Torehkan pretasi! Simpankan legesi. Wujudkan kinerja berukir tinta emas.

Juga, bangkitkan semangat juang untuk memaksimalkan kinerjamu. Baik itu bagi petani, negara, dan rakyat tercinta...

Tancapkan kemampuan, tekad, dan kata tak kenal menyerah. Engkau bisa olah dan buat agenda nanagerialmu. Tentu, dengan takaran andalan menuju prestasi di masa mendatang.

Kau hebat! Kau bisa! Dan, kau pasti mampu wujudkan semua itu dengan perjalanan yang ada kan?

Jadikan semua itu sebagai bentuk ibadah. Sebagai pengabdian paling hakiki dengan penuh ikhlas.

Yuk, kita bersatu. Bersama-sama melangkahkan kaki. Mewujudkan puncak pengabdian sebagai amanah.

Biarkan mereka bangga. Ya, bangga atas jejak tapakmu. Yang akan terukir indah. Bahkan, menjadi torehan sejarah yang bisa menjadi kisah. Bahkan, teladan bagi generasi mendatang. Salamaki...

(SYL Way, 1 Desember, Otw Makassar lihat Bunda yang lagi sakit)