RAKYATKU.COM, BARRU – Pondok Pesantren DDI Mangkoso di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, kini resmi memiliki fasilitas Toserba Terpadu hasil kolaborasi Yayasan Hadji Kalla dan program Corporate Social Responsibility (CSR) Bumi Karsa.
Peresmian ditandai dengan pemotongan pita oleh Fatimah Kalla, Ketua Yayasan Hadji Kalla, bersama Imelda Jusuf Kalla, Finance & Legal Director Kalla Group, dan AG. Prof. Dr. H. M. Faried Wadjedy, Lc., M.A, Pimpinan DDI Mangkoso. Turut hadir Fajaruddin, Chief Operating Officer New Business Bumi Karsa, serta Syarifuddin, Chief Financial Officer Bumi Karsa, beserta tokoh masyarakat dan pemerintah daerah.
Fasilitas Ekonomi Berbasis Pesantren
Baca Juga : HUT ke-27 GMTD: Tumbuh Bersama, Berkarya untuk Makassar
Toserba Terpadu dibangun dengan empat elemen utama: Toserba, Penginapan, Restoran, dan Aula Serbaguna.
Toserba berfungsi sebagai pusat distribusi kebutuhan harian bagi santri dan masyarakat.
Penginapan dan restoran mendukung aktivitas keagamaan, tamu daerah maupun nasional.
Baca Juga : Serius Terapkan Teknologi Digital, Bumi Karsa Sabet Juara 1 Kompetisi BIM Nasional
Aula serbaguna disiapkan sebagai ruang kegiatan akademik, pelatihan, seminar, hingga pertemuan organisasi masyarakat.
“Proyek ini adalah perpaduan kepedulian sosial dan prinsip bisnis berkelanjutan. Toserba Terpadu akan menjadi pusat perputaran ekonomi yang dikelola pesantren, sekaligus memberi manfaat bagi masyarakat sekitar,” kata Fajaruddin, COO New Business Bumi Karsa.
CFO Bumi Karsa, Syarifuddin, menambahkan bahwa inisiatif ini merupakan investasi sosial jangka panjang.
Baca Juga : Bumi Karsa Konsisten Raih Indonesia Best CSR Award 2025 dari The Iconomics
“Ini bukan sekadar angka di laporan keuangan. Proyek ini membuktikan keberhasilan finansial dapat berjalan seiring dengan tanggung jawab sosial,” ujarnya.
Motor Ekonomi Baru di Kabupaten Barru
DDI Mangkoso selama ini dikenal sebagai salah satu pusat pendidikan Islam terkemuka di Kawasan Timur Indonesia. Kehadiran Toserba Terpadu menjadi simbol nyata sinergi dunia usaha dan pendidikan pesantren dalam menciptakan ekosistem ekonomi mandiri, membuka lapangan kerja baru, serta memperkuat daya saing daerah.
Baca Juga : CEO Bumi Karsa Terpilih Sebagai Ketua Umum DPP AABI 2025-2030
“Kami ingin pembangunan ini tidak berhenti pada infrastruktur, tetapi berlanjut pada pemberdayaan ekonomi dan peningkatan kualitas hidup masyarakat Barru,” tegas Fatimah Kalla.
Kolaborasi Yayasan Hadji Kalla dan Bumi Karsa melalui pembangunan Toserba Terpadu menunjukkan bahwa keberhasilan dunia usaha dapat sejalan dengan pembangunan berkelanjutan. Bumi Karsa pun menegaskan kembali komitmennya untuk menghadirkan proyek yang membawa nilai kebermanfaatan bagi masyarakat luas.