RAKYATKU.COM, MAKASSAR-- Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan pada triwulan II 2025 tercatat sebesar 4,94 persen (yoy), lebih rendah dibanding rata-rata nasional 5,12 persen. Perlambatan ini terutama dipicu oleh kontraksi sektor perdagangan dan melambatnya industri pengolahan.
Meski demikian, Kepala OJK Sulselbar Moch. Muchlasin menegaskan bahwa sektor perbankan tetap menunjukkan fundamental yang solid.
“Di tengah perlambatan ekonomi, perbankan Sulawesi Selatan masih mampu menjaga fungsi intermediasi dengan baik. Aset perbankan, Dana Pihak Ketiga (DPK), hingga penyaluran kredit tumbuh positif, sementara rasio kredit bermasalah tetap terkendali,” ujar Muchlasin.
Baca Juga : Pegadaian Luncurkan Aplikasi Tring di Makassar, Wujud Transformasi Digital dan Inklusi Keuangan
Data OJK mencatat, hingga Juni 2025:
Total aset perbankan naik 5,90 persen yoy menjadi Rp207,33 triliun.
DPK tumbuh 7,73 persen yoy menjadi Rp141,69 triliun.
Baca Juga : OJK Dorong Inklusi Keuangan di Daerah 3T Lewat Program Gizi SPPG Talaka di Pangkep
Kredit disalurkan sebesar Rp167,47 triliun, tumbuh 3,89 persen yoy.
Rasio kredit bermasalah (NPL) terjaga di 2,99 persen, jauh di bawah ambang batas 5 persen. Sementara Loan to Deposit Ratio (LDR) tinggi di angka 120,30 persen, menandakan agresivitas penyaluran kredit.
“Stabilitas sektor jasa keuangan ini menjadi modal penting bagi Sulsel untuk menjaga momentum pertumbuhan, sekaligus menopang perekonomian di Kawasan Timur Indonesia,” tegas Muchlasin.
TAG
- #OJK sulselbar
- #Moch. Muchlasin
- #ekonomi Sulsel 2025
- #perbankan Sulsel
- #Dana Pihak Ketiga
- #NPL
- #LDR
- #aset perbankan
- #kredit produktif
BERITA TERKAIT
-
Sinergi OJK dan Pemerintah Dukung Asta Cita Lewat Program Gizi dan Inklusi Ekonomi di Pangkep
-
OJK Sulselbar dan Jurnalis Perempuan Makassar Edukasi Publik Waspadai Pinjol dan Judi Online di Financial Literacy Fest 2025
-
Perempuan dan Generasi Muda Jadi Agen Literasi Keuangan di Financial Literacy Fest 2025