Selasa, 12 Agustus 2025 12:49

Kolaborasi Pemkot Makassar dan TNI-Polri Bersihkan Kanal Sirijala

Syukur Nutu
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Kolaborasi Pemkot Makassar dan TNI-Polri Bersihkan Kanal Sirijala

Munafri berharap kegiatan ini tidak berhenti pada aksi pembersihan semata, melainkan diikuti dengan komitmen masyarakat untuk tidak lagi membuang sampah sembarangan.

RAKYATKU.COM, MAKASSAR – Pemkot Makassar terus berupaya untuk mencegah terjadinya banjir. Hampir sebulan terakhir, seluruh camat di Kota Makassar mengerahkan sumber daya yang ada untuk melakukan pembersihan kanal di wilayah masing-masing.

Kegiatan terbaru dilakukan di Kanal Sirijala, Kelurahan Barabarayya Selatan dan Barabarayya Timur, Kecamatan Panakkukang, Selasa (12/8/2025). Kegiatan melibatkan Pemkot Makassar, Kodim 1408/Makassar, Polri, dan Satgas kebersihan kecamatan.

Meski pengelolaan kanal secara teknis berada di bawah kendali Balai Besar Sungai Jeneberang Pompengan Kementerian PU, Pemkot Makassar menyatakan siap membantu menangani persoalan sampah kanal.

Baca Juga : Wali Kota Munafri Ikut Dampingi Titik Soeharto Tinjau Beras di Bulog Makassar

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan bahwa kebersihan kanal bukan hanya tanggung jawab pemerintah namun semua pihak.

"Pembersihan adalah satu bagian terpenting dalam kehidupan kita. Bagian lainnya adalah kesadaran kita semua untuk tidak membuang sampah ke kanal. Kita sering bilang kotor dan jorok, tapi tanpa aksi nyata tidak akan ada perubahan. Membersihkan kanal adalah tugas bersama, dan yang lebih penting adalah menjaga agar tidak kotor lagi," jelas Munafri.

Pemkot Makassar kini fokus pada pengelolaan sampah berbasis rumah tangga. Pemilahan sampah di tingkat RT/RW diharapkan dapat mengurangi beban Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang saat ini menerima hingga 200 ton sampah per hari.

Baca Juga : Ratusan Koperasi Merah Putih di Makassar Akan Ikuti Retreat di Malino

"Sampah harus dikelola mulai dari rumah tangga, RT, hingga RW, sehingga bisa bermanfaat dan tidak menjadi musuh," tambah Appi.

Selain pembersihan kanal rutin, Pemkot juga menetapkan program menjaga kebersihan lingkungan, serta memberikan reward kepada warga untuk membersihkan saluran primer, sekunder, dan tersier di seluruh kota. 

"Kalau semua pihak terlibat dan sampah dikelola dari rumah, kanal akan tetap bersih, lingkungan sehat, dan Makassar bebas dari genangan," tutur Appi.

Baca Juga : Appi Ingatkan PDAM Makassar Stop Penerimaan Jalur Ilegal, Fokus Layani Masyarakat

Khusus di lokasi pembersihan, tampah terlihat banyak sampah di kanal. Sehingga pihak satgas petugas kebersihan Pemkot Makassar, dibantu TNI-Polri melakukan pembersihan di mengeroyok sampah di kanal tersebut. 

Appi menuturkan, banyak sedimentasi ditemukan di bagian tengah maupun pinggir kanal. Menurutnya, pembersihan kanal dan normalisasi drainase dilakukan setiap hari secara rutin, dan akan lebih dimasifkan menjelang musim hujan.

"Genangan seringkali muncul bukan hanya karena curah hujan, tetapi akibat saluran air yang tersumbat sampah. Karena itu, kami imbau masyarakat untuk tidak membuang sampah ke drainase atau kanal," tegas Munafri.

Baca Juga : Laksanakan Instruksi Wali Kota, PDAM Makassar Berhasil Bangkit dari Kerugian Miliaran

Kegiatan pembersihan kanal di Panakkukang kali ini melibatkan sekitar 1.000 personel gabungan dari satgas kebersihan Pemkot, TNI, Polri, dan berbagai organisasi kemasyarakatan. Ini menjadi kegiatan kedua setelah aksi serupa di Kecamatan Bontoala.

"Kami akan lanjutkan ke program ketiga, keempat, dan seterusnya, agar seluruh ruas kanal di Makassar bersih dan terpelihara. Saya mengajak semua pihak untuk menjadikan kebersihan kanal sebagai budaya bersama," terang Appi.

Selain itu, Pemkot juga menetapkan program Jumat Bersih, yakni kegiatan rutin membersihkan saluran primer, sekunder, dan tersier di seluruh wilayah kota.

Baca Juga : Appi Paparkan Program Prioritas Makassar saat Dikunjungi Sejumlah Kepala Daerah

Munafri berharap kegiatan ini tidak berhenti pada aksi pembersihan semata, melainkan diikuti dengan komitmen masyarakat untuk tidak lagi membuang sampah sembarangan.

Apalagi, sampah dipilah mulai dari RT/RW sehingga yang sampai di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) hanya residu, bukan campuran organik dan non-organik.

"TPA kita tidak akan mampu menampung semua sampah kalau tidak dipilah. Sampah organik bisa dimanfaatkan, dan ini harus dimulai dari rumah. Out-putnya, kita menuju rumah tangga bebas sampah," tutup Munafri.

#Munafri Arifuddin