RAKYATKU.COM, MAKASSAR — Dalam upaya memperkuat fondasi keuangan masyarakat dari tingkat terbawah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggandeng Dinas Koperasi dan UKM Kota Makassar untuk menggelar edukasi literasi keuangan kepada ratusan pengurus koperasi kelurahan.
Sebanyak 153 ketua Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) yang tersebar di seluruh kecamatan hadir dalam kegiatan ini. OJK menilai koperasi sebagai salah satu pilar penting dalam membangun ekonomi inklusif yang berkeadilan, terutama di tengah cepatnya perkembangan teknologi keuangan dan masifnya peredaran entitas ilegal.
“Literasi keuangan yang kuat akan membuat koperasi lebih siap menghadapi tantangan zaman. Dengan pemahaman yang tepat, koperasi mampu melindungi anggotanya dari praktik keuangan ilegal dan menumbuhkan iklim ekonomi yang sehat,” kata Arif Machfoed, Direktur Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan dan Edukasi OJK dalam sambutannya.
Baca Juga : Dorong Literasi Keuangan Koperasi, OJK dan Pemkot Makassar Gandeng 153 Pengurus KKMP
Kegiatan ini bukan hanya menekankan aspek teknis tata kelola keuangan koperasi, tetapi juga memperkenalkan berbagai risiko yang kini mengintai masyarakat akibat rendahnya literasi digital dan finansial. Data OJK menunjukkan, sejak awal 2024 hingga April 2025, Satgas PASTI telah menindak lebih dari 13 ribu entitas keuangan ilegal, termasuk ribuan pinjol dan investasi bodong yang menyebabkan kerugian triliunan rupiah di masyarakat.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Makassar, Arlin Ariesta, menambahkan bahwa koperasi kelurahan harus menjadi garda terdepan dalam membangun ekonomi masyarakat berbasis nilai-nilai kebersamaan dan transparansi. Ia menegaskan koperasi bukan sekadar wadah simpan pinjam, melainkan alat untuk mendorong kewirausahaan lokal dan kemandirian ekonomi.
“Koperasi yang dijalankan dengan prinsip demokratis, akuntabel, dan inovatif akan menjadi solusi nyata dalam menghadapi ketimpangan ekonomi. Kami dorong koperasi Merah Putih menjadi model koperasi digital yang terhubung dengan ekosistem ekonomi lokal,” ujar Arlin.
Baca Juga : Perbankan Sulsel Tumbuh Stabil, Perbankan Syariah Tunjukkan Performa Agresif
Materi edukasi disampaikan oleh Indra Natsir Dahlan, Asisten Direktur Senior OJK, yang mengupas strategi perlindungan masyarakat dari jerat keuangan ilegal, cara mengenali penipuan berkedok investasi, serta langkah melaporkan entitas mencurigakan ke kanal resmi.
Suasana edukasi berlangsung dinamis dan interaktif, mencerminkan kebutuhan tinggi para pengurus koperasi akan informasi yang aplikatif dan mudah dipahami. Dialog dua arah antara narasumber dan peserta menggarisbawahi peran koperasi sebagai penghubung utama antara masyarakat dan sistem keuangan formal.
OJK dan Pemkot Makassar menaruh harapan besar pada transformasi koperasi Merah Putih menjadi koperasi modern berbasis digital. Dengan penguatan literasi, peningkatan tata kelola, serta perluasan jaringan kemitraan, koperasi di tingkat kelurahan diyakini mampu menjelma sebagai kekuatan ekonomi rakyat yang tahan krisis.