Selasa, 24 Juni 2025 17:31

Perbankan Sulsel Tumbuh Stabil, Perbankan Syariah Tunjukkan Performa Agresif

Lisa Emilda
Konten Redaksi Rakyatku.Com
OJK
OJK

Di tengah tekanan global, sektor perbankan di Sulsel menunjukkan ketahanan yang baik, termasuk perbankan syariah yang kinerjanya bahkan melampaui pertumbuhan industri secara umum

RAKYATKU.COM, MAKASSAR— Sektor perbankan di Sulawesi Selatan terus menunjukkan tren positif di tengah ketidakpastian ekonomi global. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan yang stabil pada perbankan konvensional dan lonjakan signifikan pada perbankan syariah sepanjang April 2025.

Kepala OJK Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Moch. Muchlasin, menyampaikan bahwa stabilitas sektor keuangan daerah menjadi salah satu pilar penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi lokal. “Di tengah tekanan global, sektor perbankan di Sulsel menunjukkan ketahanan yang baik, termasuk perbankan syariah yang kinerjanya bahkan melampaui pertumbuhan industri secara umum,” ujarnya.

Aset dan Kredit Perbankan Meningkat

Baca Juga : Pemkot Makassar Gandeng OJK Perkuat Koperasi Merah Putih, Tangkal Jerat Pinjaman Ilegal

Total aset perbankan di Sulawesi Selatan tercatat sebesar Rp204,95 triliun atau tumbuh 6,32 persen secara tahunan (year on year/yoy). Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 7,60 persen menjadi Rp139,38 triliun. Tabungan masih menjadi pilihan utama masyarakat, dengan porsi dominan mencapai 58,83 persen dari total DPK.

Penyaluran kredit juga mengalami pertumbuhan sebesar 3,81 persen yoy, dengan nilai mencapai Rp165,56 triliun. Mayoritas kredit yang disalurkan bersifat produktif, mencapai 53,80 persen. Namun, dari sisi pertumbuhan, kredit konsumtif justru menunjukkan performa lebih tinggi dengan kenaikan sebesar 7,87 persen.

Perbankan di Sulsel juga mempertahankan rasio intermediasi yang tinggi, tercermin dari Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 120,92 persen. Tingkat kredit bermasalah (NPL) masih dalam batas aman, berada di level 3,00 persen.

Baca Juga : Perempuan jadi Target Literasi Keuangan Khususnya Syariah

Perbankan Syariah Tumbuh Lebih Cepat

Sementara itu, perbankan syariah mencatatkan kinerja yang lebih agresif dibandingkan perbankan konvensional. Total aset perbankan syariah di Sulsel mencapai Rp17,25 triliun, tumbuh 17,19 persen yoy. DPK syariah tumbuh sebesar 13,60 persen menjadi Rp12,18 triliun, menunjukkan minat masyarakat yang semakin tinggi terhadap produk keuangan berbasis prinsip syariah.

Penyaluran pembiayaan oleh bank syariah tumbuh paling pesat, yaitu sebesar 20,85 persen, dengan total pembiayaan mencapai Rp15,01 triliun. Rasio pembiayaan terhadap dana pihak ketiga (Financing to Deposit Ratio/FDR) berada di level tinggi, yaitu 123,25 persen, namun tetap sehat dengan tingkat pembiayaan bermasalah (NPF) yang rendah, hanya 2,10 persen.

Baca Juga : WPONE Investasi Bodong, OJK Sulselbar Peringati Masyarakat Waspada

Optimisme dan Tantangan

Menurut pengamat ekonomi dari Universitas Hasanuddin, Dr. Rahmatullah, lonjakan pertumbuhan perbankan syariah ini sejalan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan ekonomi halal dan tren global menuju keuangan berkelanjutan. “Kombinasi literasi keuangan dan preferensi konsumen yang berubah menjadikan perbankan syariah sebagai alternatif yang semakin kompetitif,” katanya.

Namun demikian, tantangan ke depan masih ada, terutama dalam perluasan akses perbankan ke wilayah-wilayah yang belum terlayani (unbanked areas), serta upaya menjaga kualitas aset perbankan di tengah kenaikan penyaluran kredit.

Baca Juga : Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan, OJK Sulselbar gelar Rangkaian Gerak Syariah 2025

Dengan kinerja yang positif di sektor perbankan dan syariah, Sulawesi Selatan menunjukkan kesiapan menjadi episentrum baru pertumbuhan ekonomi kawasan timur Indonesia. Stabilitas dan akselerasi inklusi keuangan diharapkan terus ditingkatkan demi memperluas manfaat sektor jasa keuangan bagi masyarakat luas.

#OJK sulselbar #Perbankan Sulsel Tumbuh Stabil