GOWA – Kabupaten Gowa menempati posisi teratas sebagai kabupaten dengan daya saing tertinggi di Sulawesi Selatan berdasarkan Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) 2024 yang dirilis Kementerian Dalam Negeri. Gowa mencatat skor 3,65, melampaui rata-rata provinsi sebesar 3,61, dan menjadi satu dari empat daerah di Sulsel yang berhasil melampaui angka tersebut.
IDSD merupakan instrumen pengukuran daya saing daerah yang mencakup empat pilar utama: lingkungan pendukung, sumber daya manusia (SDM), pasar, dan ekosistem inovasi. Kabupaten Gowa unggul pada dua indikator, yakni SDM dengan skor 3,64 dan ekosistem inovasi sebesar 3,80. Capaian ini mencerminkan peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, serta penguatan sistem riset dan teknologi.
Bupati Gowa, Sitti Husniah Talenrang, menyampaikan apresiasi atas capaian ini dan menyebutnya sebagai hasil kerja kolaboratif seluruh elemen di daerah. Ia menilai, IDSD menjadi indikator bahwa arah pembangunan Kabupaten Gowa telah sesuai jalur.
Baca Juga : Bupati Gowa Perkenalkan Nilai Budaya Lokal kepada Pasis Negara Sahabat Sesko TNI
"Alhamdulillah, capaian ini merupakan hasil kerja keras dan kolaborasi seluruh elemen di Kabupaten Gowa. Skor 3,65 menempatkan Gowa sebagai salah satu kabupaten termaju di Sulsel dan menjadi bukti bahwa pembangunan berbasis inovasi dan riset telah berjalan baik. Ke depan, kami akan terus mendorong peningkatan kualitas SDM, layanan publik, dan inovasi yang inklusif dan berkelanjutan," ujar Talenrang.
Ia menambahkan bahwa capaian ini bukan sekadar prestasi administratif, tetapi juga mencerminkan perubahan nyata yang dirasakan masyarakat. Transformasi layanan publik, tumbuhnya komunitas wirausaha muda, dan meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan disebut sebagai wujud nyata daya saing yang terus berkembang.
Baca Juga : DWP Gowa Gandeng DP3A Tingkatkan Kapasitas Perempuan
"Indeks ini bukan hanya angka, tetapi gambaran kondisi riil di lapangan. Kita melihat ruang kreatif tumbuh, layanan dasar semakin terintegrasi, dan warga semakin yakin bahwa masa depan Gowa bisa dibentuk bersama," tambahnya.
Talenrang juga menegaskan bahwa skor IDSD akan menjadi pijakan strategis dalam menyusun arah pembangunan ke depan. Dengan menjadikan riset sebagai basis kebijakan, Pemkab Gowa diyakini lebih siap menghadapi tantangan global seperti perubahan ekonomi, iklim, dan teknologi.
"Daya saing bukan hanya soal pertumbuhan ekonomi, tapi juga soal keberlanjutan lingkungan, solidaritas sosial, dan memastikan tidak ada warga yang tertinggal," tandasnya.
Baca Juga : Bupati Gowa Lepas Ketua PN Sungguminasa
Kepala Bappeda Kabupaten Gowa, Sujjadan, menjelaskan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil dari penerapan evidence-based policy dalam perencanaan pembangunan. Menurutnya, pendekatan berbasis data menjadi kunci dalam merancang program yang tepat sasaran.
"Kami memastikan setiap rencana pembangunan disusun berdasarkan indikator yang jelas dan terukur. Dengan begitu, prioritas bisa ditetapkan secara presisi, dan intervensi pemerintah benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat," ujar Sujjadan.
Pemerintah Kabupaten Gowa berharap capaian ini menjadi semangat untuk terus meningkatkan kualitas tata kelola, memperkuat inovasi birokrasi, dan mendorong kolaborasi lintas sektor guna mencapai pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan.