Sabtu, 12 April 2025 08:14

Gerakan 1.000 Katto-katto Bantu Wujudkan Program Gowa Aman

Redaksi
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Gerakan 1.000 Katto-katto Bantu Wujudkan Program Gowa Aman

Katto-katto adalah alat tradisional yang terbuat dari bambu.

GOWA – Bupati Gowa, Sitti Husniah Talenrang, menghadiri Gerakan 1.000 Katto-katto yang digagas Pemerintah Kecamatan Bontonompo, sekaligus menghadiri Halal Bihalal di Desa Bontolangkasa Selatan, Kecamatan Bontonompo, Jumat (11/4).

Dalam kesempatan itu, Bupati Husniah mengapresiasi inisiatif Kecamatan Bontonompo yang menghidupkan kembali tradisi katto-katto sebagai bagian dari upaya menjaga keamanan lingkungan. Menurutnya, penggunaan alat tradisional dari bambu tersebut sudah jarang ditemui di era sekarang, padahal sangat bermanfaat sebagai sistem deteksi dini terhadap potensi kejahatan.

“Saya menyambut baik Gerakan 1.000 Katto-katto ini karena sangat berkorelasi dengan Program 100 Hari Kerja kami, yaitu Gowa Aman atau Masannang. Ini merupakan bentuk antisipasi dini dari masyarakat untuk mencegah tindakan kriminal di desa maupun kelurahan,” ujar Husniah.

Baca Juga : Lepas Kafilah STQH, Bupati Gowa: Tampil Terbaik dan Bawa Pulang Prestasi

Ia berharap gerakan ini tidak hanya berlangsung di Bontonompo, tetapi juga bisa menjadi inspirasi bagi seluruh kecamatan di Kabupaten Gowa. Bahkan, ia menyarankan agar gerakan ini disosialisasikan hingga ke tingkat kabupaten sebagai bagian dari upaya membangkitkan kembali budaya lokal yang positif.

“Inilah yang patut diapresiasi, karena sebelum program dilaunching di tingkat kabupaten, sudah ada kecamatan yang bergerak lebih dulu. Katto-katto ini bukan hanya simbol, tapi sudah mulai digunakan dalam ronda malam di desa-desa untuk menjaga keamanan,” tambahnya.

Bupati perempuan pertama di Gowa itu juga mengingatkan pentingnya edukasi kepada anak-anak terkait fungsi katto-katto, agar mereka tidak sekadar memainkannya tanpa memahami makna dan manfaatnya.

Baca Juga : Bupati Gowa Ajak Pegawai Muslim Khatam Alquran

“Semua kecamatan harus mencontoh. Edukasi juga harus diberikan ke anak-anak, agar mereka tahu katto-katto bukan sekadar bunyi-bunyian, tapi penanda dini bila terjadi sesuatu. Ini juga bagian dari dukungan masyarakat kepada aparat seperti TNI, Polri, Binmas, dan Babinsa dalam menjaga keamanan kampung,” tegas Husniah.

Sementara itu, Camat Bontonompo, Muhammad Syahrir, mengatakan gerakan ini adalah bentuk dukungan Kecamatan Bontonompo terhadap Program 100 Hari Kerja Bupati dan Wakil Bupati Gowa. Ia menilai kejahatan bisa dicegah dengan sistem peringatan dini berbasis kearifan lokal seperti katto-katto.

“Kejahatan yang terjadi di sekitar kita pasti membuat masyarakat resah. Tapi dengan adanya katto-katto ini, kita bisa memberikan sinyal ke warga lain. Jika ada kejadian, satu pukulan saja bisa terdengar di tempat lain dan memicu kewaspadaan bersama,” ujarnya.

Baca Juga : Bupati Gowa Harap Sinergi Antar Daerah Dorong Kemajuan Sulsel

Sebagai informasi, katto-katto adalah alat tradisional yang terbuat dari bambu. Selain digunakan untuk permainan musik, alat ini juga berfungsi sebagai alat komunikasi tradisional yang efektif untuk memberi peringatan dini saat terjadi gangguan keamanan di desa atau kelurahan.

#Pemkab Gowa #Husniah Talenrang