RAKYATKU.COM, JAKARTA – Anggota Komisi I DPR RI, Frederik Kalalembang menyebut Badan Keamanan Laut (Bakamla) belum optimal sebagai penegak hukum laut.
Frederik menilai, revisi undang-undang dan perbaikan struktur personel harus segera dilakukan untuk memperkuat peran Bakamla sebagai coast.
Saat rapat kerja dengan Kepala Bakamla, ia menyatakan keprihatinannya bahwa Bakamla hingga kini masih terbentur regulasi kewenangan yang terbatas, yang hanya mengacu pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 178 Tahun 2014.
“Kalau kita lihat dari segi koordinasi peralatan dan jumlah personel, Bakamla sudah cukup memadai. Namun, kewenangannya masih terbatas hanya pada aspek keamanan dan keselamatan, belum mencakup penegakan hukum,” ungkap Frederik Kalalembang di Ruang Rapat Komisi I DPR RI, Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta pada Senin 11/11/2024.
Oleh karena itu ia mengusulkan agar revisi undang-undang terkait keamanan laut dipercepat. Frederik juga menekankan pentingnya pembenahan struktur personel Bakamla agar lebih mencerminkan peran sebagai coast guard nasional, bukan sekadar institusi yang didominasi personel Angkatan Laut.
Dikatakan, saat ini personel Bakamla terdiri dari Angkatan Laut untuk posisi mayoritas, sementara Deputi II diisi kepolisian dan Deputi III berasal dari kejaksaan.
Baca Juga : Kunker ke Takalar dan Gowa, Ketua Komisi VIII DPR-RI Salurkan Bantuan Sosial
“Jika Bakamla benar-benar ingin menjadi coast guard Indonesia yang tugasnya selain sebagai penjaga dan pengamanan juga sebagai penegakan hukum sebaiknya komposisi personel ditata ulang yang awalnya Deputi 1 dari Angkatan Laut, Deputi 2 dari Kepolisian dan Deputi 3 dari Kejaksaan, karena memang cita-cita awalnya sesuai dengan Kepres 178/2014 dimana terdiri dari berbagai instansi penegakan hukum termasuk KKP, Bea Cukai dan beberapa Lembaga lainnya,“ tambahnya.
Frederik yang pernah menjabat sebagai Deputi Kebijakan dan Strategi Bakamla RI menilai bahwa upaya ini akan menjadi kunci bagi Bakamla dalam memperkuat peran penjagaan laut dan pantai Indonesia, terutama dalam hal kualitas sumber daya manusia, bukan sekadar kuantitasnya.
“Saya kira kita semua yang ada di ruangan ini sepakat bahwa Bakamla layak menjadi coast guard Indonesia,” pungkas politisasi Partai Demokrat itu.