RAKYATKU.COM, JAKARTA - Indonesia, dengan tekad mencapai visi Indonesia Emas 2045, tengah mempersiapkan sumber daya manusia unggul untuk menjadikannya sebagai kekuatan ekonomi terbesar keempat di dunia.
Upaya ini didorong pengembangan generasi emas dan akselerasi ekonomi domestik. PT Vale Indonesia berkomitmen untuk berperan aktif dalam merealisasikan cita-cita tersebut.
Presiden Direktur dan Chief Executive Officer (CEO) PT Vale, Febriany Eddy, menyatakan pencapaian visi Indonesia Emas sangat mungkin terwujud dengan kontribusi signifikan dari sektor industri pertambangan.
Baca Juga : PT Vale Perkuat Komitmen Iklim lewat Kemitraan Produksi Nikel Net-Zero di COP29
"Visi Indonesia Emas 2045 adalah sebuah tujuan yang sangat mungkin terwujud melalui sektor industri kami, asalkan kita benar-benar berkomitmen untuk mewujudkannya,” tegas Febriany dalam sesi diskusi bertajuk ‘Financing Enabler for ESG’ pada Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024, Jumat (6/9/2024).
"Seiring dengan ekspansi dan pertumbuhan ekonomi, kami juga memprioritaskan tanggung jawab terhadap komunitas, masyarakat, dan lingkungan. Jika kita mengintegrasikan semua aspek ini dengan sepenuh hati, mengapa tidak mungkin Indonesia Emas tercapai?” tambahnya.
Salah satu bentuk kontribusi PT Vale dalam mewujudkan Indonesia emas adalah pembangunan dan pengelolaan sekolah dan lembaga pendidikan tinggi melalui Yayasan Pendidikan Sorowako (YPS) di Sorowako, Sulawesi Selatan. Setiap tahunnya, YPS mencetak sekitar 2.600 lulusan dari berbagai jenjang pendidikan.
Baca Juga : Presiden Prabowo Saksi Kolaborasi USD1,4 Miliar PT Vale dan GEM Co. untuk Pabrik Nikel Net-Zero
"Selama lebih dari 50 tahun beroperasi di Sorowako, kami tidak hanya menjalankan aktivitas tambang, tetapi juga aktif dalam pembangunan pendidikan. Kami tidak hanya membangun lembaga pendidikan untuk mencetak bakat, tetapi juga untuk menyiapkan generasi penerus yang kelak akan melanjutkan perjuangan kami,” jelas Febriany.
Penegasan Komitmen Dekarbonisasi di Rangkaian ISF 2024
Pada ISF 2024, PT Vale Indonesia kembali menegaskan komitmennya terhadap praktik pertambangan berkelanjutan. Perusahaan meyakini bahwa produksi nikel yang mereka lakukan adalah bagian dari solusi untuk krisis iklim global.
Komitmen ini diimplementasikan melalui upaya dekarbonisasi operasional perusahaan, termasuk pemanfaatan energi bersih dari tiga Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) milik perusahaan.
Baca Juga : Kementerian ESDM Jadikan PT Vale IGP Pomalaa Teladan Praktik Pertambangan Berkelanjutan
"Di PT Vale Indonesia, kami percaya bahwa produk nikel kami merupakan kontribusi terhadap penyelesaian krisis iklim. Untuk itu, dekarbonisasi bukan hanya terkait produk kami tetapi juga harus diterapkan dalam operasional kami,” tegas Febriany.
Di sesi tersebut, kehadiran para pelaku bisnis diapresiasi oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo). Ketua Umum Apindo, Shinta Kamdani, menyebut saat ini survei terhadap lebih dari 2.000 lebih perusahaan menganggap ESG elemen penting dalam bisnis.
"Ini merupakan kesempatan yang baik meneruskan tujuan kami APINDO dan komunitas bisnis dapat mendukung pencapaian Net Zero," ucap Shinta.
Baca Juga : PT Vale Adopsi Diesel Terbarukan HVO, Kurangi Emisi Karbon hingga 70%
"Ternyata berdasarkan survei kami terhadap 2.000 lebih perusahaan, mereka semua mengatakan bahwa ESG adalah elemen yang penting. Kami ingin bagaimana kita benar-benar membuat ini bukan hanya sebagai ambisi keberlanjutan, tetapi mengeksekusi, dan banyak dari Anda di sini merupakan unggulan,” lanjutnya.
PT Vale Indonesia berpartisipasi aktif dalam ISF 2024 yang berlangsung pada 5-6 September 2024. Melalui berbagai sesi diskusi, direksi PT Vale menggarisbawahi komitmen terhadap dekarbonisasi dan praktik Environmental, Social, and Governance (ESG) yang berkelanjutan.