Kamis, 05 September 2024 19:16

Keluarga Mentan Klarifikasi Dugaan Pengancaman Ketua Bappilu Gerindra Sulsel Harmansyah

Syukur Nutu
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Keluarga Mentan Klarifikasi Dugaan Pengancaman Ketua Bappilu Gerindra Sulsel Harmansyah

“Bagaimana bisa diancam, sementara Harmansyah tidak ada? Keluarga datang itu untuk menanyakan baik-baik kepada Harmansyah soal pengepungan terhadap Andi Amar dan pelemparan mercon,”

RAKYATKU.COM, MAKASSAR — Andi Rasdi, mewakili keluarga Andi Amar membatah pengancaman terhadap Harmansyah, Ketua Bappilu Gerindra Sulsel Harmansyah.

Justru sebaliknya, anak Pak Andi Amran Sulaiman lah (Andi Amar) yang dikepung Harmansyah bersama sekitar 100 anggota geng motornya, dua hari lalu. Dia dilempari petasan. Malah katanya Harmansyah bilang, dia dibeking oknum polisi. Ini sudah kita laporkan juga ke kepolisan,” kata Andi Rasdi pada Kamis (5/9/2024).

Andi Rasdi juga membantah kabar penculikan terhadap Harmansyah. Ia menyebut tidak mungkin dilakukan premian di siang hari bolong.

Baca Juga : Kader Partai Gerindra Wajo Resmi Gabung PKS, Naik Kelas Jadi Caleg DPRD Sulsel

“Bagaimana bisa diancam, sementara Harmansyah tidak ada? Keluarga datang itu untuk menanyakan baik-baik kepada Harmansyah soal pengepungan terhadap Andi Amar dan pelemparan mercon,” tambah Andi Rasdi. 

Dikatakan, pihak keluarga mendatangi rumah Harmansyah untuk menyampaikan penyebab Harmansyah mengerahkan massa untuk mengepung Andi Amar. Andi Rasdi juga menyebut ingin mengklarifikasi informasi terkait bahwa Harmansyah sempat menyebut akan menghabisi Andi Amar.

“Itu bukan pertama kali, bahkan sudah tujuh kali datang mencari di tempat-tempat di mana Harmansyah sering nongkrong” tegas Andi Rasdi.

Baca Juga : Hari Jadi Wajo ke 624, AIA Terima Penghargaan Putera Utama Daerah

Sementara itu, Harmansyah telah mendatangi Denpom IV/Makassar di Jalan Jenderal Sudirman, Makassar pada Kamis (5/9/2024) siang. Ia mengaku keluarganya terintimidasi atas kejadian itu. 

"Kehadiran saya di sini, saya hanya menempuh jalur hukum saja karena ada institusi yang lebih berkuasa. Saya sebagai korban merasa terancam. Keluarga saya terintimidasi, istri dan anak saya kondisi psikologisnya lagi bermasalah, ketakutan terus, sehingga kami harus menempuh upaya-upaya hukum dengan melapor ke Denpom karena ini adalah urusan institusi,” kata Harmansyah kepada wartawan setelah memeriksa pemeriksaan..

Untuk diketahui, peristiwa yang diduga pengancaman dengan pistol itu terjadi di rumah Harmansyah di Perumahan Bumi Husada, Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Makassar pada Rabu (4/9/2024) sore.

#partai gerindra