RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Rektor Unismuh Makassar, Prof Ambo Asse, membuka acara Pelatihan Asesor Kompetensi di Hotel Vasaka, Rabu, 24 Juli 2024.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Unismuh bekerja sama dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Makassar.
Hadir dalam pembukaan acara tersebut Wakil Rektor I Dr Abd Rakhim Nanda, Wakil Rektor II Prof Andi Sukri Syamsuri, Ketua LP3M Dr Arief Muhsin, Ketua LSP Unismuh Dr Nasrun, serta sejumlah dekan dan pimpinan lembaga lainnya.
Baca Juga : Unismuh Paparkan Kinerja 100 Hari Rektor, dan Luncurkan Slogan “Integrated Green Islamic Futuristic”
Dalam sambutannya, Prof Ambo Asse memberikan apresiasi yang positif atas pelaksanaan pelatihan ini. "Syarat-syarat yang diperlukan untuk mendapatkan lisensi BNSP untuk sertifikasi telah disiapkan oleh LSP," ujar Rektor dalam merespons pelatihan ini.
Lebih lanjut, Prof Ambo menyatakan bahwa pelatihan ini akan memberikan arah bagi setiap bidang untuk memiliki keahlian tersendiri, baik dalam metodologi maupun kompetensi integritas yang dimiliki.
Ambo Asse menekankan bahwa kompetensi intelektual saja tidak cukup, tetapi harus dilengkapi dengan kompetensi integritas. "Bukan karena suka atau tidak suka, seseorang ditentukan lulus atau tidaknya dalam mendapatkan sertifikat," tambahnya.
Baca Juga : Rapat Tinjauan Manajemen Unismuh: 60 Persen Alumni Dapat Pekerjaan dalam Waktu Kurang dari 6 Bulan
Mengutip Surah Al-Maidah ayat 8 yang artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kalian orang-orang yang menegakkan keadilan karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Janganlah kebencian kalian terhadap suatu kaum mendorong kalian berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena itu lebih dekat dengan takwa."
"Kebencian tidak boleh menjadi alasan untuk menzalimi atau tidak meluluskan seseorang dalam mendapatkan sertifikasi kompetensi," ujar Prof Ambo. Dia berharap seluruh peserta pelatihan asesor kompetensi ini dapat lulus.
Ketua Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Aktivitas Instruksional (LP2AI) Unismuh, Dr. Nasrun, merasa bersyukur karena setelah proses pengajuan selama sembilan bulan, dari sepuluh skema yang diajukan, sembilan diterima oleh BNSP.
Baca Juga : Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan Perkuat Sinergitas Kamtibmas Unismuh dengan Institusi Kepolisian
Sembilan skema yang diterima ini merupakan langkah penting untuk mendapatkan lisensi dari BNSP. "Kami berharap mahasiswa tidak hanya mendapatkan ijazah, tetapi juga sertifikasi kompetensi," ujarnya.
Asesor BNSP, Sainal, menyatakan bahwa di Sulsel masih sedikit perguruan tinggi swasta yang memiliki semangat mendirikan LSP. "Ada tiga syarat utama mendirikan LSP: pengurus yang fokus, biaya dokumentasi, dan waktu yang cukup," jelasnya.
Sainal menambahkan bahwa setiap tahun Unismuh menghasilkan sekitar 5000 alumni. "Berapa persen waktu yang digunakan untuk mengakses semuanya itu," ujarnya.
Baca Juga : Rektor Unismuh Serahkan SK Pensiun dan Dana Purnabakti untuk 18 Karyawan
Siti Saenab, Master Asesor BNSP dan warga Muhammadiyah, merasa senang bertemu dengan komunitas Muhammadiyah. Dia menekankan pentingnya setiap LSP memiliki asesor sendiri.
Pelatihan Asesor Kompetensi LSP Unismuh Makassar, lanjut Saenab, ingin menyampaikan kebijakan khusus terkait proses akreditasi oleh BNSP.