Jumat, 05 Juli 2024 19:02

Mahasiswa Unhas Kembangkan Inovasi Penghantaran Obat untuk Penyakit Tuberkulosis 

Syukur Nutu
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Mahasiswa Unhas Kembangkan Inovasi Penghantaran Obat untuk Penyakit Tuberkulosis 

AIMMP’s memformulasikan senyawa allicin dalam bentuk mikro partikel. Formula terbaik akan dikemas dalam bentuk sediaan dry powder inhaler (DPI) karena memiliki tingkat stabilitas yang bagus dalam menghantarkan obat dosis tinggi ke dalam paru-paru.

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Mahasiswa Universitas Hasanuddin membuat inovasi baru dalam pengobatan tuberkulosis dengan memanfaatkan senyawa allicin pada bawang putih. 

Melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Riset Eksakta (PKM-RE) tim AIMMP’s  yang diketuai oleh Buyung Rachmat Toar, bersama rekan timnya Andi Dwi Batari, Nabila Hana Zahirah Amri, Ayu Rezki Ainiyyah dan Triaugust Aquino Mantong berhasil menciptakan trobosan baru dalam penghantaran senyawa allicin melalui Inhallation - Mucopenetrating Microparticles. Inovasi sistem penghantaran obat ini didampingi oleh dosen pembimbing apt. Afdil Viqar Viqhi, S.Si., M.Si.

Buyung mengatakan bahwa Allicin memiliki potensi besar untuk terapi tuberkulosis, namun senyawa tersebut  memiliki stabilitas dan biovailabilitas yang kurang maksimal sehingga diperlukan sistem penghantaran obat yang efektif untuk mengoptimalkan penghantaran senyawa allicin ke dalam paru-paru. 

Baca Juga : Maba Unhas Terima Kejutan Tak Terduga dari Pj Gubernur Sulsel

AIMMP’s memformulasikan senyawa allicin dalam bentuk mikro partikel. Formula terbaik akan dikemas dalam bentuk sediaan dry powder inhaler (DPI) karena memiliki tingkat stabilitas yang bagus dalam menghantarkan obat dosis tinggi ke dalam paru-paru.

“Inovasi penghantaran senyawa allicin dalam bentuk Inhallation-Mucopenetrating Microparticles terbukti dapat meningkatkan distribusi senyawa allicin pada paru-paru. Sehingga, memiliki potensi yang sangat besar sebagai terapi alternatif penyakit tuberkulosis," kata Buyung.

Riset ini diharapkan dapat menjadi metode efektif dalam pengobatan tuberkulosis. Sehingga dapat berkontribusi nyata dalam bidang kesehatan dan juga sustainable development goals (SDGs) untuk membantu menurunkan angka kematian akibat tuberkulosis khususnya di Indonesia. 

#Universitas Hasanuddin #Alumni Unhas