RAKYATKU.COM, LUWU UTARA — Pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Ke-33 Tingkat Provinsi Sulsel 2024 di Kabupaten Takalar berlangsung sangat meriah.
Kegiatan yang dibuka langsung Pj Gubernur Sulsel itu juga dihadiri langsung Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani, Kamis (2/5/2024)
Pembukaan MTQ Ke-33 ini berlangsung di Lapangan Makkatang Dg Sibali, Kelurahan Kalabbirang, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Takalar.
Diawali dengan tarian kolosal sejarah masyarakat Islam di Takalar.
Baca Juga : Kadisnakertrans Luwu Sebut Proyek Awak Mas Serap 70 Persen lebih Tenaga Kerja Lokal
Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani yang juga hadir langsung dalam kegiatan itu mengaku kagum atas sambutan hangat dari pemda dan masyarakat Takalar.
“Alhamdulillah kami tentu sangat berterimakasih atas sambutan yang luar biasa bagi kami. Pemda, Panitia, LO dan masyarakat sambutannya luar biasa. Kita harap semoga selama rangkaian kegiatan MTQ ini semua berlangsung lancar,” kata Indah Putri.
Indah Putri juga berpesan kepada seluruh kafilah, khususnya kafilah Luwu Utara untuk memberikan yang terbaik dan menjaga nama baik daerah.
“Selamat bertanding, semoga dari MTQ ini akan muncul generasi generasi Islami dimasa yang akan datang,” jelasnya.
Baca Juga : MDA Bersama DLH Luwu Sosialisasi Proklim di Dua Desa
Penjabat Gubernur Provinsi Sulsel, Bahtiar Baharuddin saat membuka kegiatan dua tahun sekali itu menyampaikan, Kabupaten Takalar sangat beruntung bisa menjadi tuan rumah MTQ tahun 2024 ini.
Pasalnya, ini merupakan piala bergilir serta hanya dilakukan dalam dua tahun sekali.
“Bersyukurlah Kabupaten Takalar bisa menjadi tuan rumah MTQ yang laur biasanya. Ini sangat luar biasa karena bisa mendengarkan ayat suci alquran dan lantunannya serta mendapatkan pahala,” tutur Bahtiar dalam sambutannya, di Lapangan Kabupaten Takalar, Kamis malam, 2 Mei 2024.
Baca Juga : MDA Kolaborasi Balai Latihan Kerja Kabupaten Luwu Tingkatkan Kapasitas Kerja Masyarakat
Meskipun hujan mengguyur lokasi MTQ namun semangat keagamaan masyarakat Sulsel, khususnya Takalar dan sekitarnya tak pernah surut mendengarkan lantunan ayat suci Alquran dari para kafilah 24 kabupaten/kota se-Sulsel. (*)