RAKYATKU.COM, SINGAPORE - Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar mengirimkan tiga dosen, yaitu Dr. Wildhan Burhanuddin, M.Hum selaku Koordinator Program, Andi Abdul Halik Lateko, M.T., Ph.D dari Prodi Teknik Elektro, dan Siti Fuadillah A. Amin, S.T., M.T dari Prodi Arsitektur, untuk mengikuti Workshop Design Thinking yang diselenggarakan oleh Singapore Polytechnic.
Dr. Wildhan Burhanuddin, M.Hum selaku Koordinator Program, mengatakan bahwa workshop ini berlangsung selama empat hari, dari tanggal 27 hingga 30 Mei 2024.
Workshop ini merupakan bagian dari program Learning Express (LeX) yang fokus pada proyek inovasi sosial dalam rangka pengabdian internasional.
Baca Juga : Rapat Tinjauan Manajemen Unismuh: 60 Persen Alumni Dapat Pekerjaan dalam Waktu Kurang dari 6 Bulan
"Program ini bertujuan untuk mempersiapkan para dosen Unismuh sebagai fasilitator dalam pelaksanaan LeX yang akan berlangsung pada bulan September 2024 mendatang," ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa para fasilitator dari Unismuh akan berkolaborasi dengan tiga fasilitator dan 30 mahasiswa dari Singapore Polytechnic dalam proyek tersebut.
Kolaborasi antara Unismuh Makassar dan Singapore Polytechnic merupakan bagian dari upaya untuk memperkuat hubungan internasional dan meningkatkan kualitas pendidikan melalui pertukaran pengetahuan dan pengalaman.
Baca Juga : Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan Perkuat Sinergitas Kamtibmas Unismuh dengan Institusi Kepolisian
"Program Learning Express adalah salah satu bentuk konkret dari kolaborasi ini, yang dirancang untuk mengembangkan kemampuan inovasi sosial dan pemecahan masalah melalui pendekatan Design Thinking," tambahnya.
Ia menuturkan bahwa melalui kegiatan ini, diharapkan para dosen dan mahasiswa dapat memperoleh wawasan baru dan keterampilan yang dapat diterapkan dalam berbagai proyek pengabdian masyarakat di masa depan.
"Kolaborasi ini juga membuka peluang bagi kedua institusi untuk terus bekerja sama dalam berbagai bidang, termasuk penelitian, pendidikan, dan pengabdian masyarakat," tutupnya.
Baca Juga : Rektor Unismuh Serahkan SK Pensiun dan Dana Purnabakti untuk 18 Karyawan
Mr. Tan Kah Keng, Senior Manager di Singapore Polytechnic, menyampaikan bahwa mereka sangat berterima kasih karena Unismuh Makassar menjadi mitra yang sangat antusias dalam merespon program yang mereka tawarkan.
"Bukan hanya Learning Express, tetapi juga banyak program kolaborasi lainnya, termasuk Virtual Cultural Students Exchange yang baru-baru ini kami laksanakan, di mana Unismuh mengirimkan 20 mahasiswanya untuk berpartisipasi," ungkapnya.
Dalam workshop ini diikuti oleh mitra Singapore Polytechnic dari Indonesia yaitu Universitas Muhammadiyah Makassar, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Muhammadiyah Surabaya, Bina Nusantara University (BINUS), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan UPN Yogyakarta.
Baca Juga : Kesempatan Terbuka, Unismuh Makassar Buka Pendaftaran Prodi S1 dan Profesi Kebidanan hingga 31 Oktober
Selain itu, hadir juga perwakilan dari Malaysia yaitu Polytechnic Ungku Umar (PUO). Ada juga dari Filipina yaitu Batangas State University, Marikina Polytechnic College, dan Isabella State University. Selanjutnya, perwakilan dari Thailand yaitu Chiang Mai University dan Chitralada Technology Institute (CDTI). Terakhir, perwakilan dari China yaitu Chongqing Industry Polytechnic (CQIPC).
**Testimoni dari Peserta**
Siti Fuadillah A. Amin, S.T., M.T menyampaikan, "Workshop ini sangat bermanfaat bagi kami untuk memahami metode Design Thinking yang dapat kami aplikasikan dalam pengabdian masyarakat.
Baca Juga : Unismuh Makassar Wisuda 1.227 Lulusan, Wakil Ketua Majelis Diktilitbang Muhammadiyah Tekankan Akreditasi
"Kami juga sangat bersemangat untuk berkolaborasi dengan rekan-rekan dari Singapore Polytechnic dalam proyek inovasi sosial mendatang," ungkapnya.
Andi Abdul Halik Lateko, M.T., Ph.D menambahkan bahwa kolaborasi ini memberikan kesempatan bagi mereka untuk belajar dan berbagi pengalaman dengan para fasilitator dan mahasiswa dari Singapore Polytechnic.
"Ini adalah langkah penting dalam pengembangan kapasitas kami sebagai akademisi dan praktisi di bidang inovasi sosial," tandasnya.(**)