RAKYATKU.COM, BONE - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) akan memasifkan inseminasi buatan untuk meningkatkan produksi sapi. Terkait pakan juga tak perlu dikhawatirkan karena limbah pisang cavendish dapat digunakan sebagai alternatif pakan ternak.
Hal itu disampaikan Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, saat mengunjungi peternakan warga yang telah menerapkan inseminasi buatan di Jalan K.H. Abdul Hamid, Kelurahan Biru, Kecamatan Tanete Riattang, Kabupaten Bone, Selasa (23/12024).
Dukungan terhadap peternak juga disampaikan melalui penyerahan bantuan obat cacing cair 200 liter, disinfektan 200 liter, imbuhan pakan 1.000 kg, dan multivitamin 1.500 sachet.
Baca Juga : Pemerintah Provinsi Terus Berupaya untuk Menurunkan Stunting di Sulsel
Bahtiar mengungkapkan inseminasi buatan sebagai teknik reproduksi yang lebih efisien dan dapat meningkatkan kualitas serta produktivitas ternak sapi. Selain itu, dengan menggunakan inseminasi buatan, peternak juga dapat memilih bibit terbaik untuk pembiakan tanpa harus bergantung pada perkawinan konvensional.
Hal tersebut, kata dia, akan membantu meningkatkan kualitas sapi yang diproduksi di Sulsel. Selain itu, akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan industri peternakan dan ekonomi daerah secara keseluruhan.
"Sekarang kita sedang berupaya bagaimana meningkatkan peternakan kita, jumlah populasi sapi di Sulsel tercatat ada sebanyak 1,4 juta ekor. Tapi, sapi kita masih manual kawinnya. Makanya kita harus melalui inseminasi buatan, sudah ada IB selama ini, cuma terbatas," jelas Bahtiar.
Baca Juga : Evaluator Kemendagri Sebut Kinerja Prof Zudan di Sulsel Sangat Baik
Pemilik peternakan, Sudirman, berterima kasih atas kunjungan Pj Gubernur Bahtiar. Dia mengungkapkan di peternakannya ada 26 ekor sapi hasil inseminasi buatan.
"Terima kasih telah berkunjung ke kandang saya, melihat sapi kami. Ada 26 ekor ternak, itu dari inseminasi buatan. Mudah-mudahan ke depan semakin mantap dan semakin bagus programnya," ungkapnya.
Petani lainnya, La Melle, yang turut hadir di lokasi, menyampaikan kendala yang ada, yakni persoalan pakan, terutama di musim kemarau. Dia menilai pengembangan pisang cavendish akan sangat membantu karena limbah tanamannya dapat menjadi alternatif pakan ternak.
Baca Juga : Enam Bulan Menjabat Gubernur Sulsel, Akademisi Unhas Puji Kepemimpinan Prof Zudan
Penggunaan limbah pisang sebagai pakan ternak juga dibenarkan Kepala Bidang Kesmavet dan Keswan DPKH Bone, Agusriady M. Anim. Dia mengungkapkan saat ini penggunaan limbah pisang untuk pakan ternak masih terbatas di Bone karena keterbatasan bahan baku.
Namun, lanjutnya, dengan program budi daya pisang cavendish yang masif akan membantu untuk ketersedian stok. Menurutnya, nutrisinya bagus jika diolah menjadi pakan ternak.
"Kami sampaikan tentang optimalisasi inseminasi buatan untuk meningkatkan ternak sapi di Bone juga pentingnya limbah pertanian, seperti batang pisang, untuk dapat dijadikan sebagai pakan utama pada ternak sapi kita," jelasnya.
Baca Juga : ASN Pemprov Sulsel Tanda Tangani Pakta Integritas Netralitas Jelang Pilkada Serentak
Pada kesempatan ini, Pj Gubernur Bahtiar menyerahkan penghargaan ke Pemkab Bone atas kerja sama dan dukungan terhadap pengendalian penyakit mulut dan kuku (PMK) dan menjadi kabupaten dengan capaian vaksinasi terbaik pertama di Sulsel 2023 dengan penerapan 193.168 dosis. Adapun inseminasi buatan di Bone pada 2023 lalu sebanyak 24.299 ekor sapi.