Kamis, 25 Januari 2024 08:10

Pj Gubernur Tinjau Pasar Murah di Bone, Tanpa Antrean Panjang-Harga Pangan Terjangkau

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Bahtiar Baharuddin, dalam kunjungannya ke Pasar Sentral Lama, Kabupaten Bone, Rabu (24/1/2024). (Foto: Pemprov Sulsel)
Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Bahtiar Baharuddin, dalam kunjungannya ke Pasar Sentral Lama, Kabupaten Bone, Rabu (24/1/2024). (Foto: Pemprov Sulsel)

Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, melakukan kunjungan ke Pasar Sentral Lama, Kabupaten Bone, untuk meninjau pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM). Pasar mura ini berhasil menarik respons positif warga dengan tanpa adanya antrean panjang, memudahkan mereka mendapatkan pangan dengan harga terjangkau melalui sistem identifikasi KTP.

RAKYATKU.COM, BONE - Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Bahtiar Baharuddin, dalam kunjungannya ke Pasar Sentral Lama, Kabupaten Bone, meninjau pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang sedang berlangsung, Rabu (24/1/2024).

Gerakan ini bertujuan untuk memberikan akses pangan di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) kepada masyarakat sekaligus melaksanakan program prioritas Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam mengendalikan angka inflasi.

Ternyata, respons dari warga sangat positif. Itu terlihat dari antusiasme mereka yang menyerbu lokasi GPM. "Senang sekali ada pasar murah, ini harus selalu ada," ucap Siti Amirah, salah satu pengunjung.

Baca Juga : Pemprov Sulsel Beri Pendampingan Trauma Healing untuk Korban Banjir dan Longsor

Pada program GPM yang dilaksanakan di Bumi Arung Palakka ini, salah satu hal menarik adalah tidak adanya antrean yang lama walaupun panjang.

Warga hanya perlu membawa KTP sebagai identitas diri untuk mendapatkan akses langsung mendapatkan pangan dengan harga murah. Hal ini tentu memudahkan warga dalam mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.

"Senang pastinya karena lebih murah dari harga pasar. Ini tidak ada kupon, kita pakai KTP saja, makanya kita ibu-ibu serbu ini pasar murah," sebut warga lainnya, Maradiah.

Baca Juga : Penjabat Gubernur Ajak Ulama Gelar Doa Bersama Hadapi Bencana Alam di Sulsel

Selain meninjau pelaksanaan GPM, Pj Gubernur Bahtiar juga menyampaikan permintaan untuk penambahan stok pangan. Hal ini dilakukan agar ketersediaan pangan tetap terjaga dan dapat memenuhi permintaan warga. "Ini kita tambah lagi, ya, biar masyarakat kebutuhannya terpenuhi," pintanya.

Adapun Bulog, mendukung penuh GPM yang dilaksanakan Pemprov Sulsel. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam mengelola stok pangan nasional, Bulog berperan penting dalam mendukung keberhasilan gerakan ini.

GPM yang didukung Bulog dan Pemprov Sulsel ini merupakan upaya konkret dalam menjaga stabilitas harga pangan dan mengurangi beban ekonomi masyarakat.

Baca Juga : Bantuan Beras Pemprov untuk Korban Bencana Alam di Luwu Langsung Disalurkan

"Karena komoditas kita itu sudah siap digudang, jadi apabila kita setiap saat diminta untuk melakukan GPM, kita langsung. Ini atas undangan Pemprov melalui Pemkab (Bone), panggil kita untuk lakukan pasar murah," ujar Kepala Bulog Bone, Maysius Patintingan.

Adapun harga kebutuhan pokok di GPM ini, di antaranya beras medium sekarang di pasaran Rp10.900 per kg dijual Rp10.400 per kg dan beras premium Rp13.000 per kg. Gula di pasaran Rp17.000 per kg dijual dengan Harga Acuan Penjualan (HAP) Rp16.000 per kg dan Minyakita Rp14.000 liter.

"Bulog untuk sekarang kita bawa 4 ton beras medium, beras premium 1 ton, Minyakita 300 liter. Untuk permintaan Pak Gubernur, ada 2 ton di mobil juga kita siapkan untuk tambahan," pungkasnya.

Baca Juga : 16 Desa di Luwu Masih Terisolir Jadi Perhatian BNPB

Selanjutnya, Pj Gubernur Bahtiar, dan Pj Bupati Bone, Andi Islamuddin, meninjau pasar tradisional untuk memantau harga kebutuhan pokok. Sama dengan daerah lainnya, harga cabai rawit berlomba-lomba turun, dari Rp80.000-Rp90.000 per kg menjadi Rp35.000-Rp40.000 per kg.

#Pemprov Sulsel #Bahtiar Baharuddin