Senin, 01 Januari 2024 10:15

200 Ribu Pohon Pisang Cavendish Ditanam di Sulsel sejak September 2023

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
(Foto: Pemprov Sulsel)
(Foto: Pemprov Sulsel)

Sejak Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, mencanangkan budi daya pisang Cavendish pada September 2023, lebih dari 200 ribu pohon pisang telah ditanam di Sulsel, menempati lahan tidur seluas 100 hektare yang tersebar di berbagai daerah. Dengan target mencapai satu miliar pohon, Sulsel bertujuan menjadi produsen pisang cavendish terbesar di dunia, dengan potensi bisnis yang mampu mendorong perputaran uang hingga Rp180 triliun per tahun.

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Sejak Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, mencanangkan budi daya pisang cavendish pada September 2023 lalu, tercatat sudah 200 ribu lebih pohon pisang cavendish yang ditanam di Sulsel.

Luas lahan tidur yang termanfaatkan melalui penanaman pohon pisang cavendish ini mencapai 100 hektare lebih yang tersebar di berbagai daerah.

"Untuk bibit yang kita gunakan sosialisasi itu sudah sampai 200 ribu bibit. Itu yang keluar dari pemerintah untuk sosialisasi ke masyarakat berdasarkan data per 29 Desember 2023," ungkap Kepala Bidang Hortikultura pada Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPHBun) Sulsel, Uvan Nurwahidah, Ahad (31/12/2023).

Baca Juga : Pj Gubernur Sulsel Pimpin Rakor Pemantapan Pilkada Serentak 2024

Selain dari pemerintah, kata Uvan, juga ada bibit pisang cavendish yang disiapkan offtaker untuk ditanam kelompok tani binaan mereka yang jumlahnya belum tercatat.

Adapun untuk lokasi pengembangan atau pembibitan pisang cavendish, Uvan mengungkapkan, sejauh ini ada tiga tempat pengembangan atau pembibitan, yakni di Kecamatan Mare (Kabupaten Bone), di Unhas (Kota Makassar), dan UPT Dinas TPHBun Sulsel di Bonto-Bonto (Kabupaten Gowa).

"Bapak Pj Gubernur menargetkan satu miliar pohon dan menjadikan Sulsel sebagai penghasil pisang cavendish terbesar di dunia," ujarnya.

Baca Juga : Peringatan Hardiknas Tingkat Provinsi Sulsel Bertabur Penghargaan

Sebelumnya, Kepala OJK Sulselbar, Darwisman, telah memaparkan potensi bisnis budi daya pisang cavendish ini. Dengan target pemanfaatan 500 ribu hektare lahan tidur di Sulsel, budi daya pisang dapat mendorong perputaran uang Rp180 triliun per tahun.

Berdasarkan hasil asesmen dari agricultural expert (ahli pertanian), pada tiap satu hektare lahan budi daya pisang cavendish akan menghasilkan nilai pendapatan kotor Rp360 juta. Dengan asumsi, populasi pisang sebanyak 2 ribu pohon, dengan produktivitas 20 kg per pohon, dan harga jual Rp4.500 per kg.

Sementara, total biaya produksi, termasuk tenaga kerja dan land clearing tahun pertama Rp99,3 juta. Biaya produksi tersebut akan makin rendah pada tahun-tahun berikutnya yang diproyeksikan turun 50 persen. Dengan begitu, nilai laba bersih di luar pajak diproyeksikan Rp260,7 juta pada tahun pertama dan akan meningkat pada tahun-tahun berikutnya.

#Pemprov Sulsel #Bahtiar Baharuddin