Rabu, 29 November 2023 08:15

Bicara di Depan Jusuf Kalla, Febriany Eddy Jelaskan Cara PT Vale Terapkan Prinsip ESG

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
CEO PT Vale Indonesia, Febriany Eddy (kanan), bersama tokoh nasional Jusuf Kalla (JK) saat hadir pada Makassar Leadership Summit 2023 di Hotel Claro, Makassar, Selasa (28/11/2023). (Foto: PT Vale Indonesia)
CEO PT Vale Indonesia, Febriany Eddy (kanan), bersama tokoh nasional Jusuf Kalla (JK) saat hadir pada Makassar Leadership Summit 2023 di Hotel Claro, Makassar, Selasa (28/11/2023). (Foto: PT Vale Indonesia)

CEO PT Vale Indonesia, Febriany Eddy, menjadi pembicara dalam Makassar Leadership Summit 2023 di hadapan Jusuf Kalla, menjelaskan bagaimana perusahaan menerapkan prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam praktik pertambangan berkelanjutan. Febriany menyoroti komitmen PT Vale terkait reforestasi, reklamasi, dan penanganan air limbah tambang, menjelaskan bahwa ESG sudah menjadi bagian integral dari DNA dan jati diri perusahaan.

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - CEO PT Vale Indonesia, Febriany Eddy, menjadi salah satu pembicara dalam forum skala nasional, Makassar Leadership Summit 2023, yang digelar Perhimpunan Manajemen SDM (PMSM) Indonesia bersama Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK) di Hotel Claro, Makassar, Selasa (28/11/2023).

Event yang menghadirkan tokoh nasional Jusuf Kalla (JK) hingga Tanri Abeng ini memberi kesempatan pada PT Vale untuk menjelaskan bagaimana memimpin perusahaan dengan menjalankan praktik pertambangan berkelanjutan yang menerapkan prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).

Dalam segmen enam Makassar Leadership Summit pada hari kedua, Febriany berbicara dalam diskusi panel bersama Presiden Direktur Kalla Group, Solihin Jusuf Kalla.

Baca Juga : Wabup Apresiasi Kontribusi PT Vale Besar Kembangkan SDM Luwu Timur

Mengawali diskusi, Febriany menjelaskan prinsip ESG yang sudah menjadi jati diri dan DNA PT Vale. ESG merupakan prinsip yang disepakati para pemimpin dunia untuk menghadapi perubahan iklim dalam konsensu Paris Agreement.

"Bagi saya, ESG itu DNA, jati diri perusahaan. Karena kalau sudah menjadi jati diri, maka setiap langkah dan keputusan kita akan selalu sejalan dengan ESG ini," ungkap Febriany sambil menunjukkan milestone PT Vale yang menjadi "kompas perusahaan" dalam menjalankan prinsip keberlanjutan.

Ada empat hal yang ditekankan Febriany terkait ESG dalam forum tersebut. Pertama, terkait reforestasi yang kerap kali menjadi isu krusial terkait pertambangan.

Baca Juga : Resmikan Jalan Layang Terpanjang di Lutim, Bupati: Dorong Pertumbuhan Ekonomi

"Tambang selalu identik terkait dengan isu deforestasi, dituduh menghancurkan hutan, menghancurkan pohon. Kami di Vale, gencar melakukan reforestasi. Pada 2005 telah mengembangkan taman pembibitan dengan luas 15 hektare, kemarin pada bulan Maret telah diresmikan oleh Presiden Jokowi di Sorowako dan sekarang namanya menjadi Taman Kehati. Kapasitasnya 700 ribu bibit pohon per tahun. Kami cuma pakai setengahnya, sisanya kita donasikan ke daerah lain," ungkapnya.

Reforestasi yang dilakukan PT Vale bukan cuma di luar kawasan konsesi lahan. Luas lahan yang telah dihijaukan atau direforestasi sejak berdiri, sudah mencapai hingga 250 persen dari total lahan yang telah dibuka.

Terkait reklamasi, Febriany menjelaskan, bagaimana perusahaan melakukan reklamasi atau pemulihan lahan bekas tambang. Vale tidak melakukan pembukaan lahan besar-besaran ketika melakukan proses eksplorasi.

Baca Juga : PT Vale Sumbang 4.000 Bibit untuk Sedekah Pohon Pemprov Sulsel

"Kita reklamasi progresif. Bukit yang ingin kita tambang biasanya prosesnya 4 sampai 5 tahun. Itu terlebih dahulu kita pecah menjadi kompartemen-kompartemen kecil. Jadi kompartemen yang kita butuhkan saja yang dibuka (dieksplorasi). Begitu satu kompartemen selesai ditambang, langsung direklamasi (ditanami pohon dan dihijaukan). Jadi aktivitas tambang dan proses reklamasi ini berdampingan (dilakukan bersamaan)," papar Febriany.

Untuk reforestasi di luar kawasan tambang, Febrianny menjelaskan Vale sudah menanam 16 juta pohon di luar area tambang. Dua jutanya adalah pohon lokal dan sisanya pohon-pohon endemik. "Kita juga ada konservasi kayu hitam atau eboni di Sorowako, sudah ada 75 ribu pohon eboni," ungkap dia.

Kedua, terang dia, adalah terkait air limpasan tambang. Untuk masalah ini, Febrianny mengundang berbagai pihak untuk datang ke Vale dan melihat Danau Matano yang jernih, meski air limpasan tambang PT Vale mengalir ke danau tersebut.

Baca Juga : RUPSLB PT Vale, Emily Olson Jadi Presiden Komisaris Baru

Investasi Keberlanjutan Tidak Mahal

Dalam forum tersebut, Febriany menjawab kekhawatiran banyak pimpinan perusahaan bahwa menjalankan prinsip-prinsip ESG itu membutuhkan biaya yang mahal.

Menurutnya, investasi untuk mewujudkan industri yang ramah lingkungan itu justru hasilnya bisa dinikmati dan bisa menghemat.

Baca Juga : Komisi VII DPR RI Dukung PT Vale Terus Jalankan Pertambangan Berkelanjutan

"Kami ingin menggunakan kesempatan ini untuk menunjukkan, bahwa investasi terkait sustainability itu tidak mahal. Kami mengeluarkan investasi yang sangat besar untuk mengoperasikan tiga pembangkit tenaga air atau PLTA (untuk mengoperasikan industri smelter). Namun ketika harga minyak tinggi, batu bara tinggi, kita bisa menghemat banyak sekali biaya," ungkapnya.

Dengan tiga pembangkit bertenaga air yang ramah lingkungan itu pula, PT Vale bisa mengeliminir paling tidak 1 juta ton karbon per tahun. "Kalau bisa diupgrade akan kita lakukan," ucap Febriany.

Dalam kesempatan tersebut, Febrianny juga mengungkapkan bagaimana pemikirannya terkait upaya memerangi perubahan iklim. Salah satunya adalah memaksimalkan stakeholders yang terkait.

Baca Juga : Komisi VII DPR RI Dukung PT Vale Terus Jalankan Pertambangan Berkelanjutan

"Saya dulu belajar finansial, kita belajar bagaimana memaksimalkan shareholders value. Sekarang, yang kita harus maksimalkan adalah stakholders value atau pemangku kepentingan. Jadi membangun ekonomi dan menghadapi perubahan iklim ini kita butuh kerja sama stakeholders, bukan cuma shareholders (pemilik saham)," ungkap dia.

JK: Industri Nikel Awalnya Bersih Akhirnya Harus Bersih

JK punya pemahaman yang sama dengan PT Vale terkait menjalankan industri yang bersih dan memperhatikan lingkungan.

Baca Juga : Komisi VII DPR RI Dukung PT Vale Terus Jalankan Pertambangan Berkelanjutan

Dia menjawab pertanyaan salah seorang penanya, Faizal Amir, dosen Fakultas Teknik UNM, terkait perlunya mobil-mobil listrik yang murah untuk masyarakat.

JK menjawab, Kalla sedang membangun smelter di Palopo, dan salah satu prinsip yang ditekankan adalah sumber dayanya harus dari pembangkit listrik tenaga air atau PLTA.

"Mobil listrik yang paling mahal komponennya itu bateraix, itu dari nikel, lithium. Produsen lithium terbesar dunia itu ada di Indonesia. Sehingga, kita harus hilirisasi meningkatkan nilai tambah supaya mobil listrik ini bisa murah," ungkap dia.

Baca Juga : Komisi VII DPR RI Dukung PT Vale Terus Jalankan Pertambangan Berkelanjutan

Dia juga menekankan, untuk memproduksi komponen penting mobil listrik itu, harus dengan cara yang bersih pula.

"Karena walaupun mobil listrik, tapi kalau diproduksi dengan menggunakan batubara, tidak juga mengubah keadaan. Jadi industri yang awalnya bersih, ujungnya juga harus bersih," ungkap Jusuf Kalla. Karena itu, industri smelter yang dibangun oleh Kalla Group pun harus menggunakan pembangkit tenaga air. Seperti diketahui, Kalla punya pembangkit PLTA di Poso.

Menyambung pernyataan JK, Febrianny pun berharap ada kerja sama antara Vale dengan Kalla Group.

Baca Juga : Komisi VII DPR RI Dukung PT Vale Terus Jalankan Pertambangan Berkelanjutan

"Seperti yang disampaikan Pak JK, industri awalnya bersih, ujungnya harus bersih. Kita mengoperasikan tiga pembangkit PLTA dan mengeliminasi 1 juta ton karbon per tahun. Kalau mau diupgrade, tapi tidak bisa. Semoga ada kerja sama dengan Pak Lihin (Solihin Kalla)," ungkap Febriany.

Di sisi lain, Committee Chair of Makassar Leadership Summit 2023, Disa Noviantika, mengatakan kegiatan ini mengedepankan bagaimana pentingnya kepemimpinan dalam dunia usaha, khususnya para pengusaha asal Sulsel.

"Kenapa harus kepemimpinan, karena di era hari ini harus diperkuat leadership dan kita dapat ilmu bagaimana kolaborasi, koordinasi kemudian pentahelix hadir di sini, pemerintah, dunia usaha, kampus, media dan alhamdulillah itu semua ada di sini," tuturnya.

#PT Vale Indonesia #Febriany Eddy #Jusuf Kalla