RAKYATKU.COM, BANDUNG - PT Vale Indonesia berkomitmen andil mewujudkan Sustainabe Development Goals (SDGs) pada 2030 yang telah disepakati bersama dan diadopsi semua negara anggota PBB.
PT Vale memiliki program jangka panjang untuk berkontribusi positif terhadap pembangunan Indonesia yang berkelanjutan. Salah satu pilar yang menjadi fokus PT Vale dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) sesuai dengan Metadata Indikator TPB Kementerian PPN/Bappenas adalah Good Health and Well-being.
Program-program yang dijalankan PT Vale juga berlandaskan tiga pilar kemitraan strategis, yakni antara pemerintah, masyarakat, dan perusahaan. Berupa Pengembangan Kawasan Perdesaan Mandiri (PKPM), Strategic Partnership and Strategic Contribution.
Baca Juga : PT Vale IGP Morowali Raih Penghargaan Indonesia Corporate Sustainability Award 2024
Melalui Strategic Contribution untuk mewujudkan Good Health and Well-being, PT Vale melakukan aksi nyata untuk menjamin kehidupan masyarakat yang sehat melalui peresmian program Intervensi Stunting Menuju Generasi Emas di Desa Nanjung, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (27/10/2023).
Peresmian dihadiri Menteri ESDM, Arifin Tasrif; Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN, Nopian Andusti; Presiden Direktur PT Vale Indonesia, Febriany Eddy; Komisaris PT Vale Indonesia, Jasman Panjaitan; CEO Primaya Hospital, Leona A. Karnali; perwakilan Kementerian Kesehatan, Dahlia Hutagaol (Epidemiolog Kesehatan); Sekretaris Daerah (Sekda) Bandung, Cakra Amiyana; dan jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung.
Menteri ESDM, Arifin Tasrif, mengimbau banyak pihak terutama perusahaan-perusahaan pertambangan untuk turut membantu program penurunan stunting di Indonesia. Ini sebagai upaya agar dapat melangkah untuk menuju Indonesia Emas 2024.
Baca Juga : PT Vale Perkuat Komitmen Iklim lewat Kemitraan Produksi Nikel Net-Zero di COP29
Arifin menjelaskan untuk membuat Indonesia bisa sejajar dengan negara maju perlu didukung sumber daya manusia (SDM) mumpuni, tangguh, dan kuat. Terutama melalui generasi penerus bangsa yang masih dalam usia produktif. Tantangan ke depan tidak mudah dan harus dipersiapkan dengan baik, salah satunya melalui program penurunan stunting.
"Untuk mencegah stunting, kita perlu memperhatikan tumbuh kembang anak dengan baik, gizi yang baik, dan pendidikan yang baik. Kita harus terus mendorong program penurunan stunting sesuai dengan daerah-daerah yang diinformasikan BKKBN agar menjadi lokasi prioritas yang perlu lebih dulu ditangani. Dalam beberapa tahun ke depan, kami harapkan di Desa Nanjung dan Kabupaten Bandung ini angka stunting nya menjadi yang paling rendah di Indonesia,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, Arifin menyampaikan apresiasinya pada PT Vale yang turut dalam program pencegahan stunting.
Baca Juga : Presiden Prabowo Saksi Kolaborasi USD1,4 Miliar PT Vale dan GEM Co. untuk Pabrik Nikel Net-Zero
“Saya berterima kasih kepada PT Vale bersama RS Primaya atas bantuannya yang akan memberikan pelatihan-pelatihan kepada stakeholder terkait dan kami harapkan program ini dapat berjalan secara berkelanjutan. Semoga upaya kita yang terintegrasi dan terorganisasi ini dapat mendapatkan hasil yang optimal,” ujar Arifin.
Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN, Nopian Andusti, menambahkan di Bandung angka stunting masih cukup tinggi sehingga kegiatan ini sudah tepat untuk dimulai dari wilayah ini.
“Tahun 2021-2022 angka stunting sudah mulai turun cukup signifikan sehingga di tahun 2023 ini kita terus berusaha menurunkan angka stunting dan terus mengedukasi dari hulu terkait pentingnya pencegahan stunting. Mulai dari calon pengantin, berlanjut ke masa kehamilan dan janin, kemudian bayi baru lahir sebelum usia dua tahun atau saat masih golden age. BKKBN juga mencanangkan program edukasi pentingnya program KB dengan melihat kondisi kesehatan pengantin. Salah satunya untuk menunda kehamilan bagi ibu yang mengidap anemia agar dapat menggunakan pil KB bagi pasangan keluarga baru,” bebernya.
Baca Juga : Kementerian ESDM Jadikan PT Vale IGP Pomalaa Teladan Praktik Pertambangan Berkelanjutan
Program Intervensi Stunting Menuju Generasi Emas yang diresmikan PT Vale sejalan penerapan manajemen tata kelola ESG (environment, social, governance) yang baik dari perusahaan. PT Vale berusaha secara konsisten berperan aktif dalam mendukung program pemerintah. Dalam hal ini melalui intervensi stunting, baik di lingkungan kegiatan operasi ataupun di luar kegiatan operasi, yang terindikasi memiliki dampak stunting secara signifikan.
Program intervensi stunting yang dijalankan PT Vale telah merujuk dari arahan-arahan dan program pemerintah. Salah satunya Surat Kementerian ESDM Nomor 61.Und/RT.01/SJN.U/2023 perihal undangan percepatan penuruan stunting (31 Maret 2023) di Iingkungan Kementerian ESDM.
CEO PT Vale Indonesia, Febriany Eddy, menyampaikan program ini juga selaras dengan tujuan PT Vale yang meski merupakan perusahaan pertambangan, tetapi komitmen terhadap peningkatan kualitas hidup menjadi perhatian penting.
Baca Juga : PT Vale Adopsi Diesel Terbarukan HVO, Kurangi Emisi Karbon hingga 70%
"Walaupun kami perusahaan tambang, tujuan kami adalah meningkatkan kualitas hidup dan mentransformasi masa depan. Bersama. Karena esensi pertambangan berkelanjutan adalah membawa kemanfaatan sebesar-besarnya bagi kehidupan kita," ucapnya.
Febriany mengungkapkan PT Vale berkomitmen ambil bagian dalam percepatan menurunkan angka stunting sesuai dengan target yang dicanangkan pemerintah. “Kami berharap dapat memberikan kontribusi untuk tercapainya target penurunan indeks prevalensi stunting menjadi 14 persen di seluruh Indonesia pada 2024. Dengan menekan angka stunting, ke depannya akan tercapai generasi muda yang sehat dan produktif menuju Indonesia Emas 2045,” ungkap Febriany.
Febriany menuturkan upaya preventif dan promotif untuk pencegahan stunting dilakukan melalui intervensi gizi spesifik dan juga gizi sensitif dengan target sasaran balita usia 0-5 bulan dan ibu hamil. Program intervensi stunting ini akan dijalankan selama dua tahun dan menyelaraskan dengan program nasional percepatan penurunan angka stunting.
Baca Juga : PT Vale Adopsi Diesel Terbarukan HVO, Kurangi Emisi Karbon hingga 70%
Bandung menjadi lokasi yang dipilih PT Vale untuk melakukan upaya preventif dan promotif pencegahan stunting karena masih menjadi salah satu wilayah di Jawa Barat dengan prevalensi balita stunting yang cukup tinggi. Prevalensi stunting (tinggi badan menurut umur) di Bandung mencapai 25 persen menurut hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 yang dirilis Kementerian Kesehatan.
Tahapan Program Intervensi Stunting PT Vale
Pelaksanaan tahap awal yang dilakukan PT Vale adalah health risk assessment dan profiling kondisi stunting di berbagai wilayah. Bertujuan untuk melakukan evaluasi resiko angka stunting sebelum di tentukan prioritas intervensi. Hal ini dilakukan dengan mendasarkan pada Kemenkes dan Dinas Kesehatan, khususnya melibatkan data Tim Percepatan Pencegahan Stunting (TPPS) selama dua pekan.
Baca Juga : PT Vale Adopsi Diesel Terbarukan HVO, Kurangi Emisi Karbon hingga 70%
Dilanjutkan tahap kedua berupa education & public health counseling yang berfokus pada penerima Intervensi. Program ini dilakukan tim ahli Kesehatan Masyarakat (Kesmas) dibantu tim Promosi Kesehatan Masyarakat (PromKes).
Kemudian tahap ketiga dilakukan eksekusi program pemberian gizi spesifik berupa makanan pendampingan ASI, wajib ASI 0-6 bulan, dan pemberian makanan sehat baik untuk ibu maupun bayi (1-2 tahun). Selain itu, juga pemberian gizi sensitif berupa survei dan perbaikan sanitasi untuk prioritas penerima intervensi.
Selanjutnya pada tahap keempat surveilance program dengan melibatkan tenaga kesehatan (nakes) dan berkolaborasi dengan TPPS serta ditambah tim surveliance Kesmas. Seluruh rangkaian kegiatan ini juga akan dievaluasi PT Vale melalui PMO project management team untuk melakukan monitoraing sebagai tahap akhir dari program yang dilaksanakan.
Baca Juga : PT Vale Adopsi Diesel Terbarukan HVO, Kurangi Emisi Karbon hingga 70%
Febriany menambahkan program Intervensi Stunting Menuju Generasi Emas dari PT Vale ini tidak akan berhenti di Jawab Barat saja, tetapi akan berlanjut ke beberapa opsi daerah lain di seluruh Indonesia.
“Kami akan menyasar kelompok masyarakat langsung di beberapa wilayah/kota yang dipilih berdasarkan kondisi angka stunting di atas rata-rata nasional, di luar area pemberdayaan. Sejauh ini opsi daerah lain yang sudah kami tetapkan adalah Sumatra Utara (Tapanuli, Batubara, Labuanbatu, Samosir), Kalimantan Barat (Kapuas/Barito), Jawa Tengah (Purwokerto, Banyumas, Mungkid, Magelang), Jawa Timur (Jember), NTB, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara," bebernya.