Rabu, 25 Oktober 2023 14:52

Jangan Tunda Miliki Asuransi Kesehatan Jika Tak Ingin Mengalami 4 Risiko Ini

Usman Pala
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi (foto: hvostik via Shutterstock).
Ilustrasi (foto: hvostik via Shutterstock).

Agar bisa memperoleh proteksi asuransi, apa pun jenisnya, nasabah diwajibkan untuk membayar biaya premi dengan nominal tertentu sesuai dengan ketentuan ada polis. Jika tak memenuhi kewajiban tersebut, manfaat asuransi tidak akan bisa didapatkan oleh nasabah.

RAKYATKU.COM -- Kendati banyaknya manfaat yang diberikan, tapi tingkat kepemilikan dari asuransi kesehatan di Indonesia bisa dibilang masih rendah. Hal tersebut tentu menjadi PR tersendiri bagi pemerintah agar masyarakat lebih menyadari akan pentingnya memiliki asuransi ini dan terlindungi terhadap risiko masalah di kemudian hari.

Padahal, informasi terkait sederet manfaat asuransi, apalagi asuransi kesehatan, sangat mudah diakses oleh masyarakat, termasuk di media sosial. Sehingga, pemahaman masyarakat terkait manfaat dan pentingnya memiliki asuransi kesehatan ini telah dimiliki. Hanya saja banyak orang masih belum mengambil langkah untuk mengajukan produk asuransi tersebut.

Jika Anda termasuk sebagai salah satu orang yang hingga saat ini masih belum memiliki asuransi kesehatan, tahukah Anda jika ada banyak risiko yang sedang mengintai? Agar mampu meyakinkan Anda, berikut adalah kerugian dan risiko akibat tak kunjung atau terlambat mengajukan asuransi kesehatan.

1. Tanggungan Biaya Premi yang Kian Mahal

Agar bisa memperoleh proteksi asuransi, apa pun jenisnya, nasabah diwajibkan untuk membayar biaya premi dengan nominal tertentu sesuai dengan ketentuan ada polis. Jika tak memenuhi kewajiban tersebut, manfaat asuransi tidak akan bisa didapatkan oleh nasabah.

Nah, terkait biaya premi asuransi ini, usia nasabah atau pihak tertanggung merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi nominalnya. Semakin tua usia pihak tertanggung, biaya premi asuransi biasanya menjadi jauh lebih mahal. Sehingga, manfaat asuransi akan menjadi lebih tidak optimal.

Di samping itu, ketika baru mengajukan asuransi kesehatan di usia senja, kemungkinan penyedia asuransi menyetujuinya menjadi lebih kecil. Oleh karena itu, usahakan untuk segera mengajukan asuransi selagi muda, terlebih asuransi kesehatan dan asuransi jiwa.

2. Lebih Sulit Mengelola Keuangan saat Tanggungan Semakin Banyak

Asuransi pada dasarnya merupakan mekanisme untuk mengalihkan risiko masalah tertentu yang mungkin terjadi di masa depan ke pihak penyedia asuransi. Untuk konteks asuransi kesehatan, Anda bisa mengalihkan tanggungan biaya rumah sakit ketika berobat ke pihak perusahaan asuransi.

Nah, untuk mendapatkan manfaat tersebut, nasabah asuransi diharuskan membayar biaya premi secara rutin.

Dengan cara kerjanya tersebut, Anda bisa mengalokasikan keuangan secara rutin dengan nominal sesuai kemampuan bayar untuk menghindari risiko membayar tagihan rumah sakit yang begitu besar. Sebagai contoh, ketika memiliki asuransi kesehatan, tiap bulannya biaya premi yang harus dibayarkan adalah 1 juta. Dengan biaya premi tersebut, asuransi kesehatan menjamin uang pertanggungan hingga limit tahunan mencapai 200 juta.

Jika dibandingkan, dengan membayarkan 12 juta per tahun, Anda bisa mendapatkan manfaat perlindungan hingga 200 juta. Jadi, dengan perbandingan tersebut, terlihat jelas jika asuransi kesehatan menjadi produk keuangan yang penting dan wajib untuk diajukan, bukan?

3. Menciptakan Risiko Terjebak Kredit Besar

Memiliki asuransi kesehatan amat berguna untuk mengantisipasi masalah atau kejadian yang memicu pengeluaran besar, seperti tagihan di rumah sakit akibat rawat inap atau operasi. Belum lagi dengan adanya inflasi biaya kesehatan yang terus terjadi setiap tahun membuat pengeluaran untuk hal tersebut bisa sangat menguras tabungan.

Jika keuangan tidak siap, Anda mungkin diharuskan untuk mengajukan kredit atau pinjaman agar mampu membayar tagihan tersebut. Dalam kondisi ini, kemungkinan besar kondisi keuangan akan menjadi semakin berantakan karena menanggung beban terlalu berat. Belum lagi dengan potensi kehilangan penghasilan karena sakit.

Karenanya, proteksi dari asuransi kesehatan ini penting untuk didapatkan guna mengantisipasi risiko tersebut. Jadi, kondisi keuangan akan menjadi aman dan terhindar dari risiko terjebak tanggungan kredit atau pinjaman dengan nominal besar.

4. Risiko Tabungan Terkuras Akibat Terkena Penyakit

Risiko lain dari tak memiliki proteksi asuransi kesehatan adalah menguras isi tabungan dan investasi akibat harus membayar tagihan pengobatan di rumah sakit. Jika hal tersebut sampai terjadi, maka tujuan finansial yang telah ditentukan dari waktu yang lama berisiko harus berantakan.

Padahal, dengan menyiapkan asuransi kesehatan, tabungan dan aset yang tersimpan di portofolio investasi bisa tetap aman meski sedang terserang penyakit sekalipun. Pasalnya, tagihan rumah sakit akan ditanggung oleh perusahaan asuransi sehingga dana di tabungan tidak akan terpakai.

Kalaupun uang pertanggungan dari asuransi kesehatan tidak cukup besar untuk menanggung biaya pengobatan, Anda hanya perlu menambalnya sedikit dengan dana tabungan. Jadi, dampaknya terhadap kondisi keuangan tidak akan terlalu besar dan tak sampai meningkatkan risiko kegagalan dalam mencapai tujuan finansial.

Tidak Ada Alasan Lagi Tunda Mengajukan Asuransi Kesehatan

Itulah 4 risiko yang mungkin terjadi pada Anda jika terus menerus menunda pengajuan asuransi kesehatan. Selain membuat biaya preminya menjadi lebih mahal karena diajukan di usia lanjut, terlambat mengajukan asuransi kesehatan juga berisiko mengacaukan kondisi keuangan. Nah, setelah mengetahui 4 risiko terlambat asuransi kesehatan di atas, tidak ada alasan untuk menunda lagi mengajukannya, bukan?