Senin, 09 Oktober 2023 14:02

Budi Daya Pisang di Lahan 1 Juta Hektare, Pj Gubernur Sulsel Ajak Swasta Berinvestasi

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Penanaman perdana program budi daya pisang yang diinisiasi Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Bahtiar Baharuddin, di Kecamatan Mare, Kabupaten Bone, Sabtu (7/10/2023). (Foto: Pemprov Sulsel)
Penanaman perdana program budi daya pisang yang diinisiasi Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Bahtiar Baharuddin, di Kecamatan Mare, Kabupaten Bone, Sabtu (7/10/2023). (Foto: Pemprov Sulsel)

Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Bahtiar Baharuddin, mengajak swasta untuk berinvestasi dalam proyek budi daya pisang dengan harapan Sulsel bisa menjadi produsen pisang terbesar di dunia, menggantikan Filipina yang saat ini merupakan negara pengekspor pisang terbesar kedua di dunia.

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Program budi daya pisang yang diinisiasi Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, sudah dimulai. Penanaman perdana dilakukan di Kecamatan Mare, Kabupaten Bone, Sabtu (7/10/2023).

Bahtiar mengatakan budi daya pisang direncanakan di atas lahan 500 hektare hingga 1 juta hektare. Jika berjalan lancar, maka pisang-pisang ini akan dipanen pada Maret 2024 mendatang.

"Kita sudah tanam sekarang dan kita panen diperkirakan bulan Maret 2024," kata Bahtiar dikutip laman resmi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel, Senin (9/10/2023).

Baca Juga : Pemerintah Provinsi Terus Berupaya untuk Menurunkan Stunting di Sulsel

Ia mengungkapkan Filipina merupakan negara pengekspor pisang terbesar kedua di dunia setelah Ekuador. Luas lahan pisang di negara tersebut 450 ribu hektare. Jika di Sulsel bisa ditanami 500 ribu hektare hingga 1 juta hektare, maka akan mengalahkan Filipina.

"Saya mau Sulsel nomor satu penghasil pisang di dunia," tegasnya.

Direktur Jenderal (Dirjen) Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) ini menjelaskan ada 65 negara di dunia yang membutuhkan pasokan pisang. Great Giant Food (GGF) sebagai eksportir pisang di Indonesia, hanya mampu mengekspor 1 persen dari permintaan 65 negara di dunia.

Baca Juga : Evaluator Kemendagri Sebut Kinerja Prof Zudan di Sulsel Sangat Baik

"Masih ada 99 persen. Karena itu, saya imbau supaya swasta nasional dan lokal Sulsel berkenan investasi budi daya pisang. Peran swasta sangat diperlukan untuk berinvestasi agar pengembangan budi daya pisang dari hulu hingga hilir bisa dilakukan," ucapnya.

Bahtiar menambahkan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2024 mendatang, budi daya pisang ini akan dianggarkan Rp1 triliun. Semua perangkat daerah akan dilibatkan melalui program-program yang disesuaikan dengan kewenangannya masing-masing.

#Pemprov Sulsel #Bahtiar Baharuddin