RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Kelangkaan elpiji tiga kilogram alias elpiji melon di beberapa daerah, termasuk di Kota Makassar, menjadi perhatian serius dari Ketua DPRD Makassar, Rudianto Lallo. Menurutnya, elpiji tiga kilogram yang disubsidi negara harus dialokasikan secara khusus bagi masyarakat menengah ke bawah.
"Masyarakat mampu sebaiknya tidak ikut menggunakan elpiji tiga kilogram. Itu, kan, barang subsidi yang ditujukan untuk kelas menengah. Jelas di tabung itu ada tulisan, 'Hanya untuk Masyarakat Miskin'," kata Rudianto, Senin (31/7/2023).
Rudianto mengatakan subsidi elpiji tiga kilogram mendominasi alokasi subsidi dibandingkan dengan subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan listrik sehingga memerlukan perhatian semua pihak.
Baca Juga : Rudianto Lallo Hadiri Penyampaian LHP LKPP dan IHPS 2023
Ia pun menekankan pentingnya pengawasan ketat terhadap pendistribusian elpiji tiga kilogram dan menyusun kebijakan-kebijakan yang tepat agar pasokan benar-benar sampai ke sasaran yang seharusnya. Selain itu, perlunya keterlibatan aparat penegak hukum jika ada oknum yang menyalahgunakan subsidi tersebut.
Subsidi Tepat
Sejak triwulan I 2023, Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi telah melakukan sosialisasi program pendataan dan pencocokan data subsidi tepat elpiji tiga kilogram kepada pemerintah daerah di seluruh Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Sulawesi Barat (Sulbar) serta para agen yang tergabung dalam Hiswana Migas di seluruh Sulawesi.
Baca Juga : Ketua DPRD Makassar Sosialisasi Pentingnya Pencegahan dan Penanggulan Bahaya Kebakaran
Area Manager Communication, Relation, & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw, menyampaikan tahapan uji coba subsidi tepat elpiji tiga kilogram telah mencapai progres signifikan.
"Hingga pertengahan Juli 2023, 79 persen dari total 11.106 pangkalan elpiji tiga kilogram di Sulsel dan 87 persen dari 1.588 pangkalan elpiji tiga kilogram di Sulbar telah terdaftar," ungkapnya.
Tujuan dari program ini, kata dia, untuk memastikan penyaluran elpiji tiga kilogram tepat sasaran sesuai dengan segmen yang ditetapkan pemerintah serta melindungi konsumen yang berhak menerima subsidi dari para konsumen yang tidak berhak.
Baca Juga : Harapan Kabag Humas dan Protokol DPRD Makassar Saat Terima Kunjungan Mahasiswa KKLP
Fahrougi menambahkan uji coba ini telah berlangsung di Sulsel (kecuali Kabupaten Kepulauan Selayar) dan Sulbar sejak Mei 2023. Pelaksanaan teknisnya melibatkan beberapa tahapan, termasuk validasi data pangkalan oleh agen elpiji tiga kilogram melalui laman Monitoring Agen, proses onboarding pangkalan pada website merchant apps MyPertamina, dan pencatatan transaksi pembelian elpiji tiga kilogram oleh pangkalan melalui laman merchant apps MyPertamina.
Sebelumnya, pencocokan data konsumen rumah tangga dan usaha mikro telah dilakukan pada sub penyalur atau pangkalan resmi elpiji tiga kilogram tanpa memerlukan smartphone atau gadget milik konsumen. Pencocokan data disesuaikan dengan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).
"Jika NIK (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) sudah terdata di P3KE dan datanya cocok, konsumen bisa langsung bertransaksi pembelian elpiji tiga kilogram
di sub penyalur atau pangkalan resmi. Namun, jika belum terdata, konsumen dapat mendaftarkan NIK KTP dan KK di sub penyalur atau pangkalan resmi dengan pendaftaran hanya dilakukan sekali," bebernya.
Baca Juga : DPRD Makassar Gelar Rapat Paripurna Tanggapan Wali Kota atas Pelaksanaan APBD 2023
Fahrougi menekankan masyarakat perlu bijaksana dalam pembelian elpiji tiga kilogram dan tidak melakukan pembelian secara berlebihan. Bagi masyarakat mampu, disarankan untuk menggunakan elpiji nonsubsidi, seperti Bright Gas 5,5 kilogram dan 12 kilogram.