RAKYATKU.COM, SEMARANG - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Causa Iman Karana, mengungkapkan pertumbuhan ekonomi Sulsel pada triwulan II 2023 di angka 5,20 persen. Angka itu sedikit lebih rendah dari pertumbuhan pada triwulan I yang sebesar 5,29 persen.
"Pertumbuhan ekonomi 5,2 persen untuk triwulan II meskipun pertumbuhannya lebih kecil dari triwulan I," ungkap Causa kepada awak media peserta Pelatihan Wartawan dan Media Gathering Sulsel di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (21/7/2023).
Pak Cik, sapaan akrab Causa, menyatakan potensi pertumbuhan ekonomi Sulsel sesungguhnya dapat lebih tinggi apabila seluruh sektor beroperasi dengan optimal. Kendati demikian, ia menyatakan sektor konstruksi dan ekspor di Sulsel masih menunjukkan kinerja yang cukup baik.
Baca Juga : Media Gathering BI Sulsel: Pentingnya Peran Media Dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Daerah
Mendorong pertumbuhan ekonomi lebih lanjut, pihaknya berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel menggaet investasi melalui Forum Percepatan Investasi, Perindustrian, Perdagangan, dan Pariwisata Sulsel (Pinisi Sultan).
Sampai pertengahan 2023 ini, BI telah mempromosikan empat Investment Project Ready to Offer (IPRO) dengan keberminatan Rp2,216 triliun dari sembilan calon investor melalui Indonesia Investment Forum Dubai dan berbagai bilateral meeting.
Sementara itu, proyek yang ditawarkan akan dilakukan business matching dengan investor Korea Selatan serta dan Jepang dalam waktu dekat. "Mudah-mudahan ada yang goal sehingga nanti mendorong investasi," ujarnya.
Baca Juga : BI Sulsel Gelar Seminar Nasional Call for Paper: Aksinomi Sulampua 2024
Causa juga menyoroti pentingnya menjaga peran sektor pertanian yang menjadi kekuatan utama ekonomi Sulsel meskipun perannya secara perlahan menurun.
"Ini (pertanian) yang harus dipertahankan. Kami juga berharap ada pengembangan lebih lanjut dalam hilirisasi pertanian, contohnya dalam pengolahan produk perikanan," paparnya.
Ia menyampaikan masih terdapat potensi besar dalam pengolahan hasil perikanan yang saat ini sebagian besar masih dijual dalam bentuk mentah. Dengan diolah lebih lanjut, produk perikanan Sulsel memiliki peluang untuk mencapai nilai tambah lebih tinggi dan meningkatkan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.