RAKYATKU.COM -- Gempa bumi berkekuatan 7,2 Skala Richter mengguncang wilayah semenanjung Alaska pada Minggu pagi (16/7/2023).
Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) segera mengkonfirmasi kejadian tersebut dan mengeluarkan peringatan tsunami untuk daerah terdekat. Namun, situasi berubah cepat ketika peringatan tsunami akhirnya dicabut.
Sistem Peringatan Tsunami AS mencabut peringatan yang sebelumnya telah dikeluarkan untuk wilayah pesisir Alaska Selatan dan Semenanjung Alaska setelah mendapatkan pembaruan data dan informasi yang lebih lengkap.
Baca Juga : Gempa Magnitudo 5,1 Terjadi di Melonguane Sulawesi Utara
Awalnya, USGS melaporkan gempa ini memiliki kekuatan 7,4, tetapi setelah melakukan kajian lebih mendalam, kekuatan gempa direvisi menjadi 7,2.
Selain itu, kedalaman gempa juga mengalami revisi, dari awalnya dilaporkan berada di kedalaman 9,3 km (5,8 mil), menjadi 32,6 km (20,3 mil). Perubahan data ini memberikan gambaran yang lebih jelas tentang karakteristik gempa tersebut.
Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan fisik atau korban jiwa akibat gempa ini. Meskipun demikian, beberapa akun Twitter mengunggah video sirene tsunami dan getaran kuat yang dirasakan oleh penduduk setempat.
Baca Juga : Gempa Bumi Magnitudo 5,9 Guncang Maluku Tenggara
Sumber: Reuters
