Rabu, 12 Juli 2023 11:12

Lima KWT di Luwu Utara Terima Bantuan P2L Kementan Total Rp375 Juta

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Sosialisasi program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) yang dilaksanakan Dinas Pertanian (Luwu Utara), Senin (10/7/2023), di Kelompok Wanita Tani (KWT) Kamboja, Desa Lara, Kecamatan Baebunta Selatan.
Sosialisasi program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) yang dilaksanakan Dinas Pertanian (Luwu Utara), Senin (10/7/2023), di Kelompok Wanita Tani (KWT) Kamboja, Desa Lara, Kecamatan Baebunta Selatan.

Lima Kelompok Wanita Tani (KWT) di Luwu Utara menerima bantuan P2L sebesar Rp375 juta dari Kementerian Pertanian (Kementan). Program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat dan meningkatkan pendapatan rumah tangga melalui pengembangan lahan pekarangan.

RAKYATKU.COM, LUWU UTARA - Lima Kelompok Wanita Tani (KWT) di Kabupaten Luwu Utara menerima bantuan program Pekarangan Pangan Lesrtari (P2L).

Lima KWT tersebut, yakni KWT Kelor Sarembo Desa Terpedo Jaya Kecamatan Sabbang Selatan, KWT Bunga Sawit Desa Lino (Sukamaju Selatan), KWT Kamboja Desa Lara (Baebunta Selatan), KWT Sawi Desa Tulung Sari (Sukamaju), serta KWT Wanita Bersatu Desa Pattimang (Malangke).

Tiap KWT menerima bantuan senilai Rp60 juta plus administrasi Rp15 juta. Jadi, tiap KWT menerima bantuan Rp75 juta. Total anggaran untuk lima KWT di Luwu Utara Rp375 juta.

Baca Juga : Indah Target Luwu Utara jadi Pelopor Guru Penggerak

Kepala Dinas Pertanian (Distan) Luwu Utara, Rusydi Rasyid, mengatakan P2L adalah program Kementerian Pertanian (Kementan) guna memenuhi kebutuhan pangan masyarakat dan mewujudkan pangan masyarakat/keluarga, termasuk hortikultura.

"P2L ini adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh kelompok masyarakat  yang secara bersama- sama mengusahakan lahan pekarangan sebagai sumber pangan secara berkelanjutan untuk meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas, dan pemanfaatan, serta pendapatan,” kata Rusydi saat membuka sosialisasi program P2L, Senin (10/7/2023), di KWT Kamboja, Desa Lara, Kecamatan Baebunta Selatan.

Kata dia, kegiatan ini dilakukan melalui pemanfaatan lahan pekarangan, lahan tidur, dan lahan kosong yang tidak produktif sebagai penghasil pangan dalam memenuhi pangan dan gizi rumah tangga yang berorientasi pasar guna meningkatkan pendapatan rumah tangga.

Baca Juga : Indonesia Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian dengan Iran

“Sasarannya kelompok yang bergabung dalam poktan/gapoktan/KWT/PKK, dengan komponen sarana perbenihan, demplot, pertanaman, sarana pascapanen dan pemasaran,” sebutnya.

Lannjut Rasyid, penempatan sektor pertanian sebagai skala prioritas sudah sangat tepat. Ini mengingat kurang lebih 80 persen penduduk Luwu Utara bergerak di sektor pertanian.

“Visi kita menjadikan Luwu Utara sebagai kabupaten inovatif dalam pembangunan manusia religius dan bertumpu pada sektor pertanian. Saya berharap ini terus dilanjutkan bersama stakeholder lainnya, termasuk pemerintah, KWT, masyarakat, dan penyuluh setempat,” bebernya.

Baca Juga : Pj. Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran atas Solusi Cepat Bagi Petani

P2L merupakan program dari Direktorat Jenderal Hortikultura Kementan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Tahun Anggaran 2023. Kegiatan ini juga dilaksanakan dalam rangka untuk mendukung program Pemerintah Kabupten (Pemkab) Luwu Utara  untuk penanganan stunting/penanganan prioritas daerah rentan rawan pangan.

#pemkab luwu utara #Dinas Pertanian Luwu Utara #Kementerian Pertanian