Director Corporate Affairs PT Vale, Yusuf Suharso, menyampaikan perseroan mengapresiasi sejumlah petani yang berkomitmen menerapkan dan mengikuti program keberlanjutan PT Vale. Ia mengaku turut senang atas hasil yang dicapai dan para petani dan juga selamat dari musibah banjir.
"Alhamdulillah, hasil panen mereka menggembirakan, melimpah, juga selamat dari banjir. Semua ini berkat kesungguhan dan komitmen menerapkan sistem padi. SRI Organik ini terbukti menguntungkan petani kita,“ jelasnya.
Yusuf mengungkapkan, pelatihan dan pendampingan SRI Organik dilakukan PT Vale untuk mendorong kemandirian petani di area pemberdayaan. “Pendekatan yang kami lakukan adalah berjalan bersama dengan masyarakat. Kelak masyarakat di sekitar area operasi kami dapat sejahtera dengan mata pencahariannya dan tetap berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat setempat,” ungkapnya.
Baca Juga : PT Vale IGP Morowali Raih Penghargaan Indonesia Corporate Sustainability Award 2024
Program pertanian organik pertama kali dijalankan PT Vale di Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel). Melihat kesuksesan program dan antusiasme petani, program ini turut diperkenalkan ke Kolaka sejak 2021 silam.
Pertanian padi organik di Kolaka dimulai dari Kecamatan Tanggetada dengan total luas lahan 1,3 hektare. Lokasi lain, di Kecamatan Baula, memiliki area lebih luas, yakni 5,5 hektare dengan 16 petani binaan.
Kemudian, ada penambahan dua wilayah pada 2023, yakni di Kecamatan Pomalaa dan Wandulako. Pada dua wilayah baru, PT Vale saat ini sedang menyelenggarakan pelatihan serta penyiapan sarana dan prasarana.
Baca Juga : PT Vale Perkuat Komitmen Iklim lewat Kemitraan Produksi Nikel Net-Zero di COP29
Selain PSRLB pada komoditas padi, PPM PT Vale juga menyasar petani sayuran untuk pertanian sayuran metode organik dan tanaman herbal. Pertanian organik menjadi salah satu program andalan PT Vale untuk bergerak bersama masyarakat serta pemerintah dan terbukti memiliki manfaat dan memenuhi aspek keberlanjutan.