RAKYATKU.COM, LUWU UTARA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Utara melalui DP2KUKM merespons keluhan warga di media sosial yang mengeluhkan kelangkaan gas elpiji tiga kilogram atau juga biasa disebut gas melon di masyarakat.
“Kita merespons informasi yang beredar di medsos terkait kelangkaan gas elpiji. Kami mengundang pangkalan dalam kota untuk mencari tahu masalah dan langkah-langkah yang diambil,” kata Kepala DP2KUKM Luwu Utara, Muhammad Kasrum, dikutip laman resmi Pemkab Luwu Utara, Senin (26/6/2023).
Kasrum dengan tegas meminta kepada pangkalan untuk betul-betul melayani warga yang kurang mampu serta para pelaku UMKM.
Baca Juga : Jadi Inspektur Upacara HUT RI Ke-79, Bupati Liuwu Utara: Ini Tahun Terakhir Saya Memimpin Upacara Bendera
"Kita juga berharap agar pangkalan tidak menjual gas elpiji tiga kilogram kepada ASN, TNI, dan polri, termasuk tidak menjualnya kepada orang yang mampu atau kaya," ujarnya.
Salah satu penyebab langkanya elpiji, kata dia, adalah adanya kebijakan Pertamina yang tidak menyuplai elpiji pada hari libur yang berdampak pada ketersediaan tabung di pangkalan.
"Saya sudah berkoordinasi dengan para agen agar menjelang Iduladha supaya diatur suplai agar masyarakat bisa mendapatkan tabung gas sesuai dengan kebutuhannya,” ungkap Kasrum.
Baca Juga : Bupati Luwu Utara Letakkan Batu Pertama Pembangunan DAK Fisik Pendidikan
"Semoga tetap seperti tahun-tahun sebelumnya, di mana ketersediaan gas elpiji masih aman dan tercukupi, sehingga tidak ada lagi kelangkaan seperti yang terjadi saat ini," lanjutnya.