RAKYATKU.COM, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, mengingatkan pemerintah daerah (pemda) yang menghadapi angka inflasi tinggi untuk segera mengambil langkah pengendalian yang tepat.
Meski angka inflasi secara nasional pada Mei 2023 terkendali sebesar 4 persen, terdapat perbedaan kondisi inflasi di beberapa daerah yang bahkan melampaui angka nasional.
Peringatan ini disampaikan Mendagri Tito dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah di Gedung Sasana Bhakti Praja, Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Selasa (6/6/2023).
Baca Juga : Itjen Kemendagri Apresiasi Kinerja Pj. Bupati Wajo Andi Bataralifu
Mendagri Tito menyoroti kondisi inflasi di Kabupaten Pangandaran yang termasuk dalam daerah dengan kategori inflasi tinggi. Ia menyatakan jajaran Kemendagri perlu melakukan kunjungan ke daerah tersebut guna memahami permasalahan yang dihadapi serta mencari solusi penanganannya. Selain Pangandaran, juga disinggung soal kenaikan harga cabai merah di Kota Cimahi.
"Padahal, di daerah-daerah lain cabai merahnya terkendali, tapi ini masih terjadi kenaikan, daerah yang subur, di kelilingi oleh banyak produsen cabai, tapi cabai masih penyumbang inflasi di Cimahi," ujarnya.
Mendagri Tito juga menyebutkan beberapa daerah lain yang masih menghadapi angka inflasi tinggi, seperti Mukomuko dan Bengkulu Utara. Ia menekankan perlunya memberikan perhatian khusus terhadap daerah-daerah yang inflasinya masih tinggi.
Baca Juga : Pemkot Undang Tito Karnavian di Rakorsus 2024. Zulkifli Nanda Rakorsus Berlangsung Seharian
"Yang masuk dalam daerah-daerah tinggi tadi tolong diatensi, ada 46 kota yang mengalami inflasi di atas inflasi nasional, meskipun ada yang tinggi sekali, ada juga yang kenaikannya tidak terlalu tinggi, tapi yang tinggi sekali perlu menjadi atensi," katanya.
Ia menekankan perlunya pemda memahami komoditas yang menjadi penyumbang inflasi di daerahnya. Dengan pemahaman itu, pemda dapat melakukan intervensi pengendalian yang tepat untuk menjaga stabilitas harga.
Mendagri Tito juga menyampaikan pemerintah pusat telah mengambil empat langkah intervensi pengendalian inflasi, mulai dari memfasilitasi distribusi pangan, gerakan pangan murah, penyaluran cadangan pangan pemerintah (terutama beras, daging ayam, dan telur ayam), hingga koordinasi dan harmonisasi terhadap harga gula.
Baca Juga : Apresiasi Program Jalan Sehat Anti Mager Sulsel, Mendagri Tito: Viralkan!
"Yang perlu kita antisipasi adalah kemungkinan akan terjadi perubahan pola demand karena hari raya nanti Iduladha hari besar tanggal 28/29 Juni 2023. Ini terutama akan terjadi kenaikan demand untuk kurban sapi dan kambing hidup," tuturnya.
Selain itu, Mendagri tito juga menekankan perlunya mengantisipasi kemarau yang disebabkan fenomena El Nino. Langkah-langkah antisipatif ini penting untuk mencegah terjadinya krisis pangan. Selain itu, kondisi tersebut juga meningkatkan risiko kebakaran lahan dan hutan di beberapa daerah.
Mendagri Tito meminta bantuan dari jajaran TNI untuk bekerja sama dengan pemerintah pusat dan pemda dalam menghadapi situasi tersebut, seperti melalui modifikasi cuaca agar dapat turun hujan.