RAKYATKU.COM, SOROWAKO - Ketua Kerukunan Wawania Asli Sorowako (KWAS), Andi Baso Makmur, angkat bicara terkait pelaporan PT Vale Indonesia ke Komnas HAM, Jumat (26/5/2023) lalu. Aduan itu diklaim dilakukan warga asli Sorowako, Kabupaten Luwu Timur (Lutim), Sulawesi Selatan, bersama sejumlah pendamping.
Andi Baso mengungkapkan, laporan itu dilakukan secara pribadi, bukan kelembagaan. Sebab, tidak ada pemberitahuan atau koordinasi ke KWAS sebagai wadah resmi perkumpulan warga asli Sorowako. Ia menyebut laporan ke Komnas HAM tidak merepresentasikan suara keseluruhan warga asli Sorowako.
"Intinya, bukan representasi seluruh warga asli Sorowako. Tidak ada komunikasi KWAS, itu atas nama pribadi. Ya, harusnya, kan, lewat KWAS sebaga wadah penduduk asli Sorowako yang resmi di mata hukum," kata Andi Baso saat dihubungi awak media, Rabu (31/5/2023).
Baca Juga : September 2024, Progres Konstruksi Proyek PT Vale IGP Morowali Capai 53%
Andi Baso mengatakan, KWAS berada di posisi netral. Tidak berpihak kepada PT Vale maupun segelintir warga yang melapor ke Komnas HAM. Pihaknya sebatas menginginkan agar permasalahan ini diselesaikan secara baik-baik. Tidak perlu ada gejolak, apalagi konflik.
Jika menyangkut persoalan lahan Old Camp yang kini dipersoalkan, Andi Baso menjelaskan sudah berada di ranah pemerintah. Olehnya itu, kata dia, tidak seharusnya terus dipersoalkan hingga ke tingkat pusat.
"Lahan Old Camp itu sudah diserahkan ke pemerintah. Kenapa pemerintah? Itu untuk memfasilitasi agar tidak terjadi bentrok atau konflik di antara keluarga," ungkapnya.
Baca Juga : PT Vale dan Dinas Ketahanan Pangan Sulteng Pantau Kualitas Produk Pertanian Organik di Morowali
Sepengetahuan Andi Baso, pemerintah daerah telah melakukan langkah-langkah untuk menyelesaikan permasalahan lahan Old Camp. Bahkan, sudah dilaksanakan pertemuan melibatkan forkopimda. Menurutnya, saat ini akan lebih baik untuk menunggu keputusan pemerintah.
"Lahan itu intinya harus diberikan kepada masyarakat melalui pemerintah. Sekarang (pemerintah), kan, sudah mengambil langkah-langkah, ya, jadi baiknya menunggu undangan dari pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan ini," tuturnya.
Lebih jauh, Andi Baso mengimbau kepada seluruh warga asli Sorowako, termasuk mereka yang melapor ke Komnas HAM, agar sabar menunggu keputusan pemerintah. Ia mengajak untuk duduk bersama dan mencari solusi terbaik.
Baca Juga : PT Vale Gelar Lomba Kebersihan Dasawisma Tingkatkan Kesadaran Lingkungan di Morowali
"Tidak harus membuat riak-riak. Intinya mari menunggu, apa hasil keputusan pemerintah. Yang jelas lahan Old Camp itu akan diserahkan kepada masyarakat asli Sorowako di bawah wadah KWAS," ucapnya.
Andi Baso juga menegaskan bahwa informasi adanya diskriminasi masalah kesehatan dan pendidikan terhadap warga asli Sorowako adalah tidak benar. KWAS sebagai wadah resmi perkumpulan warga asli Sorowako selalu mengupayakan yang terbaik dan tentunya tidak membeda-bedakan.