Rabu, 31 Mei 2023 08:08

Suhu di Madinah Capai 40 Derajat Celsius, Heatstroke Intai Jemaah Haji

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Masjid Nabawi di Madinah. (Foto: Unsplash.com/Neimart)
Masjid Nabawi di Madinah. (Foto: Unsplash.com/Neimart)

Suhu di Madinah mencapai 40 derajat Celsius atau lebih tinggi dengan kelembapan udara rendah, menghadirkan risiko heatstroke bagi jemaah haji Indonesia. Para jemaah harus waspada terhadap cuaca panas yang dapat mengganggu kesehatan dan ibadah mereka, dengan langkah pencegahan yang tepat seperti mencari tempat teduh dan berkonsultasi dengan tenaga kesehatan jika mengalami masalah.

RAKYATKU.COM, JAKARTA - Jemaah haji Indonesia menghadapi tantangan berat dalam menghadapi kondisi cuaca di Arab Saudi. Madinah sudah memasuki musim panas yang membawa suhu sangat panas.

Dalam cuaca siang hari, suhu dapat mencapai 40 derajat Celsius, bahkan lebih tinggi. Kelembapan udara yang rendah membuat panas terasa menyengat, sementara tubuh tidak mengeluarkan keringat.

"Jemaah harus waspadai cuaca panas di Madinah. Panas di Madinah akan terasa lebih menyengat, namun tubuh tidak berkeringat. Hal ini bisa menyebabkan masalah kesehatan yang bisa menghambat jemaah untuk menjalankan ibadah," ujar Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi, dr. M. Imran, dalam keterangan tertulis, Selasa (30/5/2023).

Baca Juga : Menteri Agama RI, Resmikan Wajo Sebagai Kota Wakaf di Indonesia

Kelembapan udara yang rendah di Madinah sering kali membuat para jemaah haji tidak langsung merasa haus saat beraktivitas di luar ruangan. Salah satu gejala dehidrasi yang sering dialami adalah pusing.

Aktivitas fisik yang lebih intens dilakukan oleh para jamaah haji membuat mereka lebih sering terpapar sinar matahari yang menyengat, terutama saat waktu salat Zuhur dan Asar. Keadaan ini dapat menyebabkan kelelahan akibat panas, bahkan hingga mengalami kondisi heatstroke.

Heatstroke adalah kondisi serius yang memengaruhi organ-organ tubuh seperti otak, jantung, dan ginjal akibat suhu yang tinggi, mirip dengan gejala stroke.

Baca Juga : Ini Penjelasan Kemenag Terkait Azan Magrib pada 5 September 2024

"Jika menemukan jemaah haji pingsan karena heat stroke maka jemaah tersebut harus dibawa ke tempat yang teduh dan basahi badannya dengan air dingin," kata dr Imran.

Dengan mengambil langkah pencegahan yang tepat, diharapkan para jamaah haji dapat menghindari masalah kesehatan akibat panas dan menjalankan ibadah dengan lancar. Apabila para jamaah mengalami masalah kesehatan, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan tenaga kesehatan di kloter masing-masing.

#Suhu Panas #arab saudi #Haji 2023 #kementerian agama