RAKYATKU.COM, PAREPARE -- Wali Kota Parepare, Taufan Pawe membuka musyawarah daerah (Musda )Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Parepare bersama Aisyiyah Parepare .
Musda digelar di Auditorium BJ Habibie, Rumah Jabatan Wali Kota Parepare, Sabtu (27/5/2023).
Hadir Pimpinan Wilayah Muhammadiyah, yakni Wakil Ketua Muhammadiyah Sulawesi Selatan, H Muh Syaiful Saleh, dan Wakil Ketua Aisyiyah Sulsel, Nurhayati Azis, beserta jajaran pengurusnya.
Baca Juga : AHG Sebut TNI Makin Hebat dan Profesional Kawal NKRI
Ketua PD Muhammadiyah Parepare, Prof Amaluddin hadir bersama jajaran pimpinan dan pengurus Muhammadiyah Parepare, termasuk organisasi otonom dan amal usaha.
Di antaranya Ketua Perguruan Tapak Suci Parepare, H Kaharuddin Kadir yang merupakan Ketua DPRD Parepare, mantan Rektor Universitas Muhammadiyah (UM) Parepare, Prof HM Siri Dangnga, Ketua BPH UM Parepare, Andi Firdaus Djollong yang kini menjabat Direktur PAM Tirta Karajae Parepare, beserta para Anggota BPH termasuk HM Iskandar Nusu, Kepala Dinas Perhubungan Parepare.
Turut hadir Ketua Lazismu Parepare yang juga Ketua TP PKK Parepare, Hj Erna Rasyid Taufan.
Baca Juga : AHG : Netralitas Adalah Nafas ASN
Jajaran Pemkot Parepare hadir di antaranya Asisten I Setdako Hj Amina Amin, Kepala DLH Parepare Budi Rusdi, dan pejabat lainnya.
Dalam sambutan di hadapan peserta Musda, Taufan Pawe menegaskan, Muhammadiyah adalah mitra kuat Pemkot Parepare. TP, akronimnya, mengaku, dalam perjalanan politiknya hingga menjadi Wali Kota tidak lepas dari peran Muhammadiyah.
"Yang pertama gerakkan saya terjun ke politik adalah generasi muda Muhammadiyah. Besarnya support Muhammadiyah, termasuk dukungan dari Rektor Universitas Muhammadiyah membuat saya pada akhirnya menjadi Wali Kota," ungkap Taufan Pawe.
Baca Juga : Progress Stadion Gelora BJ Habibie Capai 54 Persen
Karena itu, Wali Kota Parepare dua periode ini menekankan, tidak berlebihan kalau dia sebagai Wali Kota maupun Pemkot Parepare memberi perhatian besar kepada Muhammadiyah.
Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel ini turut memuji eksistensi Muhammadiyah sebagai organisasi besar yang didirikan sejak 1912. Dengan berbagai amal usahanya yang terus maju terutama dalam bidang pendidikan dan kesehatan.
"Ini membuktikan hebatnya Muhammadiyah yang didirikan sejak 1912. Muhammadiyah lebih matang dan dewasa. Dan secara batiniah saya tidak bisa dipisahkan dari Muhammadiyah," tegas Taufan Pawe.
Baca Juga : Abdul Hayat Gani Optimis ITH mampu Bersaing dengan Kampus Teknologi se-Indonesia
Gayung bersambut, pujian sama diungkap Wakil Ketua Muhammadiyah Sulsel, Syaiful Saleh. Dia menegaskan, warga Muhammadiyah tanpa diperintah sudah bisa menangkap sinyal.
"Besarnya dukungan Bapak Wali Kota Parepare kepada Muhammadiyah, sehingga tanpa diperintah warga Muhammadiyah sudah bisa menangkap sinyal. Ke mana Bapak Taufan Pawe dan Ibu Erna (Erna Rasyid Taufan), maka ke situ arah dukungan warga Muhammadiyah," tandas Syaiful Saleh.