Selasa, 16 Mei 2023 13:12
Presiden Jokowi pada Pencanangan Pelaksanaan Sensus Pertanian Tahun 2023, Senin (15/05/2023), di Istana Negara. (Foto: Humas Setkab/Jay)
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya data yang akurat untuk menghasilkan kebijakan yang tepat dan akurat di sektor pertanian.

 

Jokowi menyampaikan itu pada Pencanangan Pelaksanaan Sensus Pertanian 2023, Senin (15/05/2023), di Istana Negara.

“Kenapa sensus pertanian ini dilakukan? Sektor ini melibatkan hajat hidup orang banyak, sehingga butuh akurasi kebijakan dan akurasi kebijakan itu butuh akurasi data,” ujar Jokowi.

Baca Juga : Pj Gubernur Sulsel Dampingi Presiden Jokowi Kunjungan Kerja di Kabupaten Bone

Jokowi pun mendukung pelaksanaan kembali sensus yang terakhir dilaksanakan Badan Pusat Statistik (BPS) pada 10 tahun yang lalu ini. Ia juga menekankan pentingnya pembaruan data dalam mendukung kebijakan pemerintah di sektor pertanian, seperti alokasi pupuk bersubsidi.

 

“Kalau sudah kita putuskan pupuk subsidi, katakanlah sembilan juta ton, itu kan dari data memutuskan itu. Tapi, di lapangan banyak yang petani berteriak, ‘Pak, pupuk enggak ada.’ Mungkin suplainya kurang, mungkin distribusinya yang enggak betul. Tapi, kalau datanya akurat, gampang sekali,” katanya.

Jokowi meminta agar Sensus Pertanian 2023 ini menghasilkan data terkini, akurat, dan tepercaya mengingat pertanian merupakan sektor yang strategis bagi perekonomian Indonesia.

Baca Juga : Danny Pomanto Dianugerahi Satyalencana Wira Karya 2024 oleh Presiden RI Joko Widodo

“Sensus pertanian ini menyangkut pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan. Semuanya akan dilakukan sensus di situ, karena kita tahu sektor ini memiliki peran yang sangat strategis. Data yang ada di saya, (sektor pertanian) menyumbang 11,8 persen terhadap total PDB kita, besar sekali,” terangnya.

Jokowi juga menekankan pertanian merupakan sektor yang sangat rawan karena ancaman krisis pangan global. Ia menyebutkan sebanyak sekitar 345 juta orang di dunia saat ini terancam kekurangan pangan akibat perubahan iklim dan perang.

“Sektor ini memegang peran yang sangat penting ke depan, peran yang sangat strategis ke depan. Dan, ini juga menyediakan lapangan kerja, 40 juta orang hidup di sektor ini, ini sudah 29 persen dari total angkatan kerja, banyak sekali,” tuturnya.

Baca Juga : Pj Gubernur Bahtiar Dipanggil Presiden Jokowi, Paparkan Rencana Pembangunan Sulsel

Jokowi pun meminta semua pihak terkait untuk melaksanakan sensus yang dilaksanakan pada bulan Juni dan Juli mendatang.

“Saya minta seluruh pemangku kepentingan di sektor pertanian menyukseskan sensus ini. Ini nanti dilaksanakan dari 1 juni sampai 30 Juli, artinya dua bulan selesai dan setelah itu kita mendapatkan sebuah data yang akurat dan berkualitas,” ucapnya.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto; Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo; Sekretaris Kabinet (Seskab), Pramono Anung; dan Kepala BPS, Margo Yuwono.