RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Pembenahan akses jalan tengah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang menimbulkan bau menyengat. Karenanya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar memohon maaf sebelumnya.
Tak hanya permohonan maaf, DLH juga melakukan upaya-upaya lain, seperti penyemprotan larutan eco enzyme.
Penyemprotan ini tak dilakukan sendiri, DLH bekerja sama International Nature Loving Association (INLA) Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Makassar, Kamis (4/5/2023).
Baca Juga : Dorong Transformasi Digital Parkir, Pemkot Makassar Bagikan Smartphone ke Jukir
Kepala DLH Makassar, Ferdy, mengatakan tujuan penyemprotan ini untuk meminimalkan bau sampah yang ditimbulkan akibat pembenahan akses jalan yang tertimbun sampah. Kata dia, salah satu fungsi larutan eco enzyme, yaitu pembersih, penyaring udara, dan menetralkan bau tidak sedap dari sampah.
Penyemprotan ini dibutuhkan 20 liter larutan eco enzyme yang dilarutkan dengan air bersih 16.000 liter kemudian disemprotkan menggunakan mobil damkar.
Ferdy menjelaskan, larutan eco enzyme merupakan larutan atau cairan multifungsi yang dihasilkan melalui proses fermentasi dari campuran sisa sampah organik (buah-buahan dan sayuran), gula merah tebu (molase), dan air.
Baca Juga : Wali Kota Makassar Apresiasi Rock in Celebes Dukung Ekosistem Musik dan Budaya Lokal
Warnanya kecokelatan (muda/tua) dan berbau asam manis seperti bau khas fermentasi.
Ferdy mengatakan, larutan eco enzyme sangat mudah dibuat dan ini merupakan salah satu program dari DLH. Karenanya, DLH mengedukasi kepada masyarakat agar dapat membuat sendiri eco enzyme di rumah masing-masing.
“Karena selain mudah dibuat dan berfungsi sebagai cairan serbaguna, larutan eco enzyme juga dapat mereduksi sampah yang terbuang ke TPA salah satu bahan baku yang digunakan adalah sampah sisa buah dan sayuran,” sebutnya.
Baca Juga : Wali Kota Makassar Ajak Warga Hidup Sehat dan Aktif Lewat Mulia Sportival Paraga 2025
Diketahui, TPA Antang sedang dilakukan pembenahan, yakni pengerukan jalan, bertujuan memudahkan pembuangan sampah ke arah belakang yang ketinggian sampah hanya mencapai kisaran 10 meter.
Selain pengerukan, DLH juga membenahi saluran kolam lindi sepanjang 500 meter. Pembenahan dilakukan karena saluran kolam juga mengalami penimbunan sampah selama musim hujan.
