RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Makassar kebanjiran bakal calon (bacaleg) untuk DPRD Makassar pada pemilu 2024 mendatang.
Sejumlah mantan kader partai lain juga turut mendaftar ke PKB sebagai bacaleg dan mengikuti Uji Kompetensi dan Kepatutan (UKK) Bacaleg PKB Makassar pada Kamis (4/5/2023).
Sekitar 70 an Bacaleg dari semua dapil tingkat kota Makassar mengikuti UKK kali ini. Mereka diantaranya mantan pengurus partai yakni Shinta Mashita Molina (eks Hanura), Basdir (Eks Demokrat), Kamaruddin Olle (Eks NasDem) juga merupakan mantan Anggota DPRD Makassar.
Baca Juga : Sukseskan Pemilu, Damkar Makassar Siapkan 14 Armada Siaga 24 Jam
Sementara mantan pengurus DPD I Golkar Sulsel Andi Makmur Burhanuddin yang saat ini Sekretaris DPC PKB Makassar juga menjadi bacaleg Makassar, serta Arrumi Achmad mantan caleg 2019 dari Gerindra Makassar.
Bacaleg lainnya ada Mantan Sekwan DPRD Makassar Adwi Awan Umar, mantan Ketua GP Ansor Makassar Muhammad Harun, eks jurnalis Akbar Hadi dari kalangan Ormas LMP, Laskar Sinrijala, pengusaha dan kader PKB Makassar.
"Hari ini UKK diikuti 70 an bacaleg, iya melebihi slot. Bahkan Dapil Mamarita (Mamajang, Mariso dan Tamalate) itu calegnya sampai 200 persen," kata Ketua DPC PKB Makassar, Fauzi Andi Wawo.
Baca Juga : Ganjar-Mahmud Akan Hadiri Kegiatan di Makassar, Toraja dan Luwu
Soal sejumlah kader partai lain hijrah ke PKB, sambung Anggota DPRD Sulsel ini bahwa partai PKB terbuka bagi siapapun.
”PKB terbuka bagi siapa saja dan siapapun bisa menjadi pengurus partai,” tambahnya.
Kalangan milenial yang pada Pemilu 2024 nanti jumlahnya cukup signifikan, mencapai kisaran 52% yang menjadi perhatian PKB Makassar mendulang suara.
Baca Juga : RMS Ditunjuk Jadi Deputi Kampanye Nasional dan Ketua Timnas AMIN di Sulsel
Sementara Ketua DPW PKB Sulsel Azhar Arsyad mengungkapkan peserta UKK difasilitasi oleh partai dan tidak dipungut biaya. Tujuannya menghasilkan caleg berkualitas dan dapat membawa bendera PKB kearah lebih baik.
"Pertama atasnama partai saya mengapresiasi, kesediaan, dan animo yang besar ini dengan menjadi caleg dari PKB. Proses hari ini adalah proses yang dibuka seluas-luasnya. Tentunya bukan hanya formalitas tapi bagaimana menggali dan elaborasi keinginan menjadi anggota DPRD," ungkap Azhar.
Dijelaskan persoalan di DPR hari ini bagaimana stigma dan persepsi atau cara pandang ini selalu netanggapan miring.
Baca Juga : Bawaslu Makassar Berhasil Minimalisir Pelanggaran Pemilu, Apresiasi Deklarasi Netralitas ASN Pemkot
"Kenapa karena tidak sedikit mereprestasi sebagai wakil rakyat. Sehingga hari ini menguji sejauh mana komitmen di parlemen dan represtansi karena salahsatu pilar penting demokrasi itu parlemen," pungkasnya.
Dikatakan, politisi adalah pekerjaan mulia karena jembatan fasilitator untuk memperjuangkan harapan publik masyakarat.
"UKK ini bukan proses ideal tetapi salahsatu jalan atau media untuk mengukur komitmen. Karena mendaftar melebihi slot, jadi harus diuji kelayakan," bebernya.