RAKYATKU.COM, KOLAKA - PT Vale Indonesia menyerahkan bantuan kepada empat kepala keluarga (KK) korban kebakaran di Desa Puubunga, Kecamatan Baula, Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Bantuan berupa sembako, sarung, dan materiel bangunan diserahkan langsung kepada para korban secara simbolis melalui pemerintah Kecamatan Baula, Kamis (27/4/2024).
Project Director PT Vale IGP Pomalaa, Muh. Rifai, berharap para korban bersabar dan tabah dalam menghadapi cobaan yang menimpa mereka serta tetap semangat menjalani kehidupan selanjutnya.
Baca Juga : PT Vale IGP Morowali Raih Penghargaan Indonesia Corporate Sustainability Award 2024
"Kami berharap bantuan yang kami berikan ini bisa mengurangi beban para korban yang mendapat cobaan ini. Semoga tetap tabah melalui semua ini dan tetap semangat untuk menjalani kehidupan. Bantuan ini juga merupakan wujud kepedulian perusahaan terhadap musibah yang dialami. Semoga bisa bermanfaat," ucapnya.
Camat Baula, Syahrial Darmawan, melalui Sekretaris Camat Baula, Musdar, mengapresiasi PT Vale yang telah peduli dan turut membantu para korban yang tempat tinggalnya masuk dalam wilayah pemberdayaan PT Vale.
"Atas nama pemerintah Kecamatan Baula, kami mengapresiasi bantuan ini. Alhamdulillah, sejak kejadian bencana kebakaran sudah banyak yang berpartisipasi menyumbang untuk meringankan beban para korban, termasuk dari PT Vale ini. Mudah-mudahan bantuan ini dapat meringankan sedikit beban mereka," ujar Musdar ketika menyerahkan bantuan tersebut kepada para korban.
Baca Juga : PT Vale Perkuat Komitmen Iklim lewat Kemitraan Produksi Nikel Net-Zero di COP29
Pada kesempatan yang sama, Kusumawati, salah korban yang rumahnya hangus terbakar mengaku sangat bersyukur banyak pihak yang menaruh empati pada penderitaan mereka, termasuk PT Vale.
"Terima kasih banyak PT Vale. Ini sangat berarti bagi saya. Semoga menjadi berkah dan bernilai ibadah,” ujarnya terharu dengan mata berkaca-kaca.
Empat bangunan rumah di Puubunga, Rabu (26/4/2023) sore, hangus terbakar. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, tetapi empat KK kehilangan tempat tinggal mereka.