Rabu, 26 April 2023 08:15

Pemkot Makassar Sampaikan Permohonan Maaf, Pembukaan Akses Jalan TPA Antang Timbulkan Bau Tak Sedap

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
(Foto: Pemkot Makassar)
(Foto: Pemkot Makassar)

Pemkot Makassar meminta maaf atas bau tak sedap yang berasal dari TPA Antang akibat pembukaan akses jalan di tengah gunung sampah. Pembukaan akses jalan tersebut bertujuan untuk memudahkan pembuangan sampah ke arah belakang yang ketinggian sampah hanya mencapai kisaran 10 meter.

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menyampaikan pemohonan maaf atas bau tak sedap dalam beberapa hari terakhir. Bau menyengat tersebut berasal dari lokasi TPA Antang.

Hal ini dikarenakan terdapat pembenahan yang dilakukan di lokasi, yakni pembukaan akses jalan di tengah gunung sampah TPA Antang.

“DLH melakukan pembukaan akses jalan yang tertimbun oleh gunungan sampah pada saat musim hujan. Kita lakukan pengerukan dan itu menimbulkan bau yang sangat menyengat,” ujar Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Ferdy Mochtar, Selasa (25/4/2023).

Baca Juga : Wali Kota Makassar Jamin Stok Elpiji Aman, Pertamina Bentuk Satgas Rafi

Kata Ferdy, akses jalan yang dikeruk ini bertujuan untuk memudahkan pembuangan sampah ke arah belakang yang ketinggian sampah hanya mencapai kisaran 10 meter. Tak terlalu berbahaya melakukan aktivitas pengolahan sampah.

Lahannya pun masih tersedia sekitar enam hektare. Luas lahan tersebut dinilai masih bisa menjadi alternatif lokasi pembuangan yang diperkirakan dapat menampung volume sampah 1 sampai 2 tahun sambil menunggu tahapan penanganan TPA yang lebih modern melalui teknologi PSEL.

Sebelumnya, Ferdy mengungkapkan pada lokasi bagian depan TPA sendiri yang berdekatan langsung dengan pintu gerbang ketinggian sudah mencapai 50 meter, sangat rawan terjadi longsor. Hal ini berbahaya bagi aktivitas pengelolaan TPA terutama pada saat musim hujan.

Baca Juga : Bersama Pejabat Pemkot Makassar,Zulkifli Nanda Belajar Tata Kelola Utilitas Bawah Tanah

Selain melakukan pengerukan, DLH juga membenahi saluran kolam lindi sepanjang 500 meter. Pembenahan dilakukan karena saluran kolam ini mengalami penimbunan sampah selama musim hujan.

Hal ini menyebabkan proses pelarutan dan pembusukan materi yang bisa larut oleh aktivitas mikroba organik dan anorganik setelah terkena air, termasuk air hujan, yang masuk ke dalam tumpukan sampah tak dapat dilakukan.

“Kolam lindi sangat penting untuk proses pelarutan air dengan keanekaragaman plankton sehingga potensi pencemaran terhadap air dan tanah dapat diminimalkan terhadap lingkungan sekitarnya,” ungkapnya.

Baca Juga : Wali Kota Makassar Janji Alokasikan Rp1 Miliar Dana Hibah untuk Masjid Al-Markaz

Untuk proses pembenahannya sendiri, Ferdy memperkirakan akan memakan waktu tiga pekan hingga masuk ke tahapan penyelesaian.

Tak lupa antisipasi pihak DLH akan melakukan semacam sistem controlled landfill untuk meminimalkan bau menyengat selama pembenahan. Sampah ditimbun dengan lapisan tanah tiap tujuh hari dan dilakukan juga perataan dan pemadatan sampah.

“Penyemprotan eko-enzim untuk meminimalkan bau menyengat juga akan dilaksanakan,” sebutnya.

Baca Juga : Kebijakan Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP, Pemkot Makassar Akan Intens Pantau

Pengerukan akses jalan gunung sampah dan pembenahan kolam lindi merupakan salah satu upaya Pemkot Makassar untuk meminimalkan kerawanan longsor yang sewaktu-waktu terjadi. Selain itu, memudahkan pengelola sampah di TPA dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari.

Untuk jangka panjangnya, Pemkot Makassar akan menghadirkan pengolahan sampah menjadi energi listrik dengan teknologi modern dan ramah lingkungan.

“Saat ini dalam proses seleksi administrasi dari enam konsorsium, pertengahan tahun ini Pemkot Makassar diharapkan telah mendapatkan pemenangnya sehingga PSEL dapat bekerja secepat mungkin. Teknologi ini akan mampu mengurai sampah sebanyak 1.000 ton setiap harinya untuk menjadi energi listrik,” tuturnya.

#pemkot makassar #DLH Makassar #tpa antang