Kamis, 30 Maret 2023 14:14

Sulsel Surplus Beras, Presiden Jokowi: Segera Distribusikan ke Wilayah Lain

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Panen raya padi di Kelurahan Baji Pamai, Kecamatan Maros Kota, Kabupaten Maros, Sulsel, Kamis (30/3/2023).
Panen raya padi di Kelurahan Baji Pamai, Kecamatan Maros Kota, Kabupaten Maros, Sulsel, Kamis (30/3/2023).

Presiden Jokowi puas dengan hasil panen raya di Sulsel yang mengalami surplus beras dua juta ton dan berharap kelebihan produksi dapat didistribusikan ke wilayah lain yang membutuhkan. Mentan SYL memastikan ketersediaan beras nasional aman dan terus memacu produksi untuk menghadapi berbagai tantangan global.

RAKYATKU.COM, MAROS - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku puas dengan hasil panen raya di Sulawesi Selatan (Sulsel) yang mengalami surplus hingga dua juta ton beras.

Presiden Jokowi berharap, kelebihan produksi beras itu bisa didistribusikan pada wilayah lainnya yang mengalami kekurangan.

"Kita berharap nanti hasilnya yang surplus (beras) itu bisa dibawa ke provinsi yang lain yang membutuhkan," ujar Presiden Jokowi saat meninjau panen raya padi di Kelurahan Baji Pamai, Kecamatan Maros Kota, Kabupaten Maros, Sulsel, Kamis (30/3/2023).

Baca Juga : Pj Gubernur Sulsel Dampingi Presiden Jokowi Kunjungan Kerja di Kabupaten Bone

Presiden Jokowi mengatakan, Maros adalah wilayah subur yang selama ini mampu menjadi lumbung pangan di Sulsel. Ia berharap, capaian tersebut mampu ditingkatkan untuk menguatkan cadangan beras nasional.

"Saya datang ke Kabupaten Maros untuk memastikan bahwa wilayah ini sebagai lumbung beras Sulawesi Selatan. Sekarang ini kita lihat Maros sudah mulai juga panen raya dengan rata-rata produktivitas mencapai 5,5 (gabah panen) ton per hektare," katanya.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL), memastikan pihaknya siap melaksanakan arahan Presiden Jokowi dalam meningkatkan produktivitas. Terutama dalam memitigasi cuaca agar tidak terjadi banjir yang menyebabkan turunnya produksi. Termasuk dalam melakukan pendampingan, akses pembiayaan dan intervensi teknologi mekanisasi.

Baca Juga : Mentan RI Amran Tinjau Lokasi Sebelum Kunker Presiden Jokowi di Bone

"Saya katakan di sini harus kita support dari semua pihak. Saya berharap perbankan juga masuk secara masif untuk mempermudah layanan KUR," ucapnya.

Sebagai informasi, panen padi di Sulsel pada Maret 2023 ini mencapai 139.622 hektare dengan prakiraan produksi 692.911 ton gabah kering giling (GKG) atau setara 399.085 ton beras. Sementara, untuk perkiraan panen padi April mendatang mencapai 174.609 hektare dengan prakiraan produksi mencapai 869.113 ton GKG atau setara 500.839 ton Beras. Adapun untuk Mei perkiraannya mencapai 85.576 hektare dengan produksi mencapai 422.188 ton GKG atau setara 243.481 ton beras.

Secara umum, gambaran padi Sulsel memiliki luas baku sawah seluas 654.818 hektare dengan luas panen mencapai 1.038.084 hektare dan produksi padi mencapai 5.360.169 ton GKG atau setara 3.075.860 ton beras.

Baca Juga : Danny Pomanto Dianugerahi Satyalencana Wira Karya 2024 oleh Presiden RI Joko Widodo

Mentan SYL menambahkan, secara nasional ketersediaan beras saat ini dalam kondisi aman. Panen raya petani di sejumlah daerah telah menguatkan pasokan dan cadangan beras Indonesia dalam menghadapi Ramadan dan Idulfitri. Karena itu, ia berharap kolaborasi dan sinergitas dengan Bulog dapat diperkuat untuk melakukan penyerapan.

"Tentu saja pertanian itu tidak bisa sendiri, siapapun akan membutuhkan kerjasama lintas Kementerian dengan Menteri BUMN semua pihak Bulog dan lain-lain," tuturnya.

Di lokasi yang sama, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan), Suwandi mengatakan pemerintah saat ini terus memacu produksi untuk menghadapi berbagai tantangan global. Di antaranya melaksanakan early warning sistem antisipasi dini, adaptasi, dan mitigasi yang dimulai melalui mapping wilayah langganan dampak perubahan iklim maupun hama penyakit tanaman.

Baca Juga : Mentan Serahkan Bantuan Pertanian Senilai Rp410 Miliar untuk Bencana di Sulsel

"Kami terus bekerja keras dalam meningkatkan produktivitas. Terutama melakukan antisipasi dalam menghadapi cuaca buruk. Tapi, kami yakin produksi kita di masa tanam yang akan datang akan terus meningkat," jelasnya.

#Joko Widodo #Syahrul Yasin Limpo #Kementerian Pertanian