RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto (Danny), mengajak masyarakat menyukseskan kampanye Global Earth Hour Switch Off 2023 yang dilaksanakan di Kota Makassar, Sabtu (25/3/2023).
Kampanye itu disuarakan Danny Pomanto saat menerima audiensi dari panitia Earth Hour di Ruang Rapat Wali Kota, Balai Kota Makassar, Jumat (24/3/2023).
"Saya mengajak seluruh masyarakat Makassar untuk ikut berpartisipasi dalam gerakan Earth Hour di Kota Makassar dengan cara matikan lampu dan alat elektronik selama satu jam," ujar Danny Pomanto.
Baca Juga : Optimisme Makassar Menjadi Kota Kreatif UNESCO Berkat Keunikan Coto Makassar
Bertajuk Makassar Gelap 2023, pemadaman listrik serentak secara global selama satu jam di Makassar dimulai pada pukul 21.30 - 22.30 Wita.
Kata Danny Pomanto, gerakan ini sebagai bukti kepedulian kepada bumi dalam melawan perubahan iklim dan menyayangi bumi dengan tindakan kecil yang akan berdampak besar bagi kehidupan manusia.
"Selepas salat tarawih besok malam, mari kita sukseskan gerakan Earth Hour sebagai bentuk kepedulian kita terhadap bumi kita tercinta," tuturnya.
Baca Juga : Kepala Dinas Pariwisata Kota Makassar Terima Kunjungan Tim Morula IVF
Earth Hour merupakan kampanye global yang diinisiasi World Wide Fund for Nature (WWF). Indonesia turut terlibat dalam kampanye ini dimulai sejak 2009 di Jakarta di bawah naungan WWF Indonesia.
Sementara, Makassar juga melaksanakan kampanye Earth Hour pertama kali pada 2011 dan secara resmi dinyatakan menjadi bagian dari Earth Hour Indonesia pada 2012.
Adapun momentum pemadaman listrik serentak pada Earth Hour Switch Off #Makassar Gelap 2023 akan dipusatkan di beberapa titik di Makassar.
Baca Juga : KALLA dan Pemkot Makassar Teken MoU Revitalisasi Taman Hasanuddin
Tempat-tempat itu, yakni Trans Studio Mal (TSM) Makassar, Monumen Mandala, Anjungan Pantai Losari, Lapangan Karebosi, dan beberapa hotel. Selain itu,, sejumlah ruas jalan, seperti Jalan Metro Tanjung Bunga, Lamaddukkelleng, Somba Opu, Penghibur, Sudirman, Ratulangi, Haji Bau, Datu Museng, Rajawali, dan Sultan Hasanuddin.