RAKYATKU.COM - Kabar mengejutkan datang dari dunia sepok bola. Salah satu playmaker terbaik, Mesut Ozil putuskan gantung sepatu di usia 34 tahun. Mantan pemain Real Madrid dan Arsenal itu mengumumkan pensiun dari sepak bola profesional pada Rabu (22/3/2023).
Sejak meninggalkan Arsenal pada Januari 2021 lalu, Ozil pulang ke negara leluhurnya, Turki untuk bergabung dengan Fenerbahce dengan statu bebas transfer.
Pada pertengahan musim 2021/2022, Fenerbahce mengumumkan bahwa Ozil dikeluarkan dari skuad. Kontrak Ozil pun resmi diputus di akhir musim tersebut. Ozil kemudian pindah ke klub Turki lainnya, Istanbul Basaksehir. Sayang, cedera membuatnya hanya empat kali bermain.
Baca Juga : Protes Larangan Ban Kapten Pelangi, Pemain Jerman Tutup Mulut saat Foto Tim di Piala Dunia 2022
"Setelah pertimbangan yang matang, saya mengumumkan pengunduran diri saya segera dari sepak bola profesional," tulis Ozil dalam pengumuman di akun Twitter pribadinya.
"Saya memiliki privilese untuk menjadi pemain sepak bola profesional selama hampir 17 tahun sekarang dan saya merasa sangat berterima kasih atas kesempatan itu. Namun, dalam beberapa minggu dan bulan terakhir, setelah menderita beberapa cedera, semakin jelas bahwa inilah saatnya untuk meninggalkan panggung besar sepak bola," imbuhnya.
Keputusan itu membuat publik pecinta sepak bola kini hanya tinggal mengenang kehebatannya. Mesut Ozil tak hanya sukses di level klub. Ia juga mampu membawa Timnas Jerman menjadi juara pada Piala Dunia 2014 yang menjadi gelar juara dunia pertama Jerman sejak 1990.
Baca Juga : Dilarang FIFA Pakai Ban Kapten Pelangi di Piala Dunia, Ini yang akan Dilakukan Federasi Jerman
Ozil dan juga pemain Jerman yang lain mendapatkan puja-puji dari publik negara tersebut kala itu. Namun, bukan hanya pujian saja yang diterima Ozil selama membela Der Panzer.
Mesut Ozil memiliki akhir karier yang menyedihkan di Timnas Jerman. Setelah gagal lolos dari fase grup Piala Dunia 2018, Ozil menjadi salah satu pemain yang paling kencang dicemooh oleh publik Jerman.
Cemoohan itu tak hanya datang dari masyarakat biasa. Namun, ada pula beberapa politisis sayap kanan Jerman yang memanfaatkan situasi tersebut untuk menyerang latar belakang Ozil sebagai keturunan imigran asal Turki.
Baca Juga : Tuntaskan Trilogi, Begikut Lawan Potensial Selanjutnya untuk Canelo Alvarez dan Gennady Golovkin
"Ada masalah besar di Jerman, lihat saja apa yang terjadi di Helle pekan lalu, serangan anti-semit. Sayangnya rasisme bukan lagi masalah sayap kanan di negara ini, tapi telah bergeser ke tengah-tengah masyarakat," jelas Ozil pada 2019 dilansir dari The Athletic.
Mesut Ozil merasa sendirian di Timnas Jerman. Terutuma ketika Der Panzer mengalami kegagalan di sebuah turnamen bergengsi. Ia mengaku kerap diserang tetapi tidak ada orang yang mau membelanya. Termasuk rekan setimnya di Timnas Jerman.
"Saya merasa tak dihargai dan tak dilindungi. Saya mendapat pelecehan rasis bahkan dari politisi dan tokoh masyarakat, tapi tak seorangpun dari timnas keluar dan berkata, hei berhenti, ini adalah pemain kami. Semua orang diam saja dan membiarkan itu terjadi," tandasnya.
Baca Juga : Tuntaskan Trilogi, Begikut Lawan Potensial Selanjutnya untuk Canelo Alvarez dan Gennady Golovkin
Sumber: Bola.net / Bola.com