JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) RI dijadwalkan akan melakukan sidang isbat dalam penentuan 1 Ramadan 1444 Hijriah pada Rabu 22 Maret 2023.
"Insya Allah (sidang isbat penentuan 1 Ramadan 1444 H dilakukan) 22 Maret atau tanggal 29 Sya’ban)," kata Dirjen Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin dilansir dari KompasTV.
Sidang isbat adalah sidang penetapan dalil syar'i di hadapan hakim dalam suatu majelis untuk menetapkan suatu kebenaran atau peristiwa yang terjadi.
Baca Juga : Hasil Sidang Isbat: Pemerintah Tetapkan Iduladha 1445 H Jatuh pada 17 Juni 2024
Sidang Isbat dihelat oleh Kementerian Agama, sebagaimana amanah fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No 2 tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah.
Melansir kemenag.go.id, saat sidang isbat nantinya Kemenag akan berkonsultasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI), ormas-ormas Islam dan instansi terkait.
Dalam menentukan awal Ramadan, Kemenag menggunakan dua metode yakni metode hisab dan rukyatul hilal.
Baca Juga : Pemerintah Tetapkan Hari Raya Idul Fitri 1445 H Jatuh pada 10 April 2024
Bila mengacu pada kalender Islam Hijriah tahun 2023 yang diterbitkan oleh Kemenag RI, maka awal ramadan 2023 diperkirakan jatuh pada tanggal 22-23 Maret 2023.
Otoritas Uni Emirat Arab (UEA) telah memprediksi awal ramadan untuk tahun 2023 jatuh pada hari Kamis, 23 Maret 2023. Prediksi ini berdasarkan perhitungan yang dilakukan Persatuan Astronomi Internasional (Arab Union for Astronomy and Space Science/AUASS).
Sementara Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan awal puasa Ramadan dimulai 23 Maret 2023. Hasil hisab itu diumumkan melalui keputusan Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.
Baca Juga : Kemenag Gelar Sidang Isbat Awal Syawal 1445 H 9 April 2024
"Umur bulan Syakban 1444 H 30 hari dan tanggal 1 Ramadan 1444 H jatuh pada hari Kamis Pon, 23 Maret 2023 M," bunyi putusan hasil hisab seperti dikutip, Selasa (31/1/2023).
Nahdlatul Ulama (NU) sendiri belum merilis jadwal Ramadan 2023 sebagaimana Muhammadiyah. Berdasarkan penjelasan Ketua LF PBNU (Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama), KH. Sirril Wafa kepada NU Online, ketinggian hilal sekitar 8 derajat 00 menit 05 detik di atas ufuk serta elongasi sebesar 9 derajat 43 menit 10 detik.
Apabila hilal dapat terlihat, maka jadwal puasa Ramadan 1444 H bisa dilaksanakan bersama pada 23 Maret 2023. Namun, potensi perbedaan masih tetap ada. Hal tersebut didasarkan oleh ketinggian hilal belum sesuai petunjuk qath'i ruqyah, yakni di atas 3 derajat dan elongasi 9,9 derajat.