Jumat, 03 Maret 2023 07:31
Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Kamis (2/3/2023). (Foto: BPMI Setpres)
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memperingatkan seluruh aparatur sipil negara (ASN) untuk tidak terjerumus dalam perilaku hedonisme yang merugikan dan menciptakan kekecewaan bagi masyarakat.

 

Pada Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Kamis (2/3/2023), Presiden Jokowi menegaskan pentingnya disiplin dalam menghilangkan sifat-sifat negatif di kalangan ASN.

"Saya minta kepada seluruh menteri dan kepala lembaga untuk mendisiplinkan aparat di bawahnya, memberitahu apa-apa yang tidak boleh dilakukan dan apa yang boleh dilakukan," ujar Jokowi.

Baca Juga : Pj Gubernur Sulsel Dampingi Presiden Jokowi Kunjungan Kerja di Kabupaten Bone

Jokowi menegur jajaran aparatur yang masih memiliki perilaku hedonisme, jemawa, dan pamer kekuasaan, dan menyatakan bahwa perilaku seperti itu sangat tidak pantas dan merugikan masyarakat.

 

“Saya tahu betul, mengikuti kekecewaan masyarakat terhadap aparat kita, terhadap pemerintah. Hati-hati, tidak hanya urusan pajak dan bea cukai, ada kepolisian, penegak hukum lainnya, dan birokrasi yang lainnya. Kalau seperti itu menurut saya pantas rakyat kecewa," tegas Jokowi.

Jokowi juga menekankan perlunya para ASN menjadi lebih bijak dalam berperilaku, terutama dalam menggunakan media sosial. Menurutnya, tindakan pamer di media sosial adalah perilaku yang sangat tidak pantas untuk dilakukan seorang aparat.

Baca Juga : Danny Pomanto Dianugerahi Satyalencana Wira Karya 2024 oleh Presiden RI Joko Widodo

"Supaya ditekankan kepada kita, kepada bawahan kita, jangan pamer kekuasaan, jangan pamer kekayaan, apalagi sampai dipajang-pajang di IG (Instagram), di media sosial. Itu sebuah—kalau aparat, sangat-sangat tidak pantas," tuturnya.

Jokowi juga menekankan pentingnya meningkatkan reformasi birokrasi untuk melayani rakyat secara efektif dan akuntabel.

"Berkaitan dengan bidang aparatur sipil negara dan reformasi birokrasi, inti reformasi birokrasi itu adalah rakyat terlayani, rakyat terlayani dengan baik, secara efektif dan akuntabel," ucapnya.